salamjptogel link alternatif

salamjptogel link alternatif,legend of garuda slot,salamjptogel link alternatifJakarta, CNN Indonesia--

Inggrismenjadi sorotan usai Ratu Elizabeth IImeninggal dan Raja Charles III naik takhta. Riwayat kolonialisme Inggris turut menjadi perbincangan, termasuk jejaknya di Indonesia.

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, mengatakan riwayat penjajahan Inggris bisa ditelisik mulai dari Kepulauan Banda.

"Pulo Run di Kepulauan Banda dengan demikian bisa dicatat sebagai awal dari kolonialisme bangsa Inggris," ujar Suzie, saat dihubungi CNNIndonesia.compada Rabu (14/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan buku"Sejarah Indonesia" yang ditulis Sardiman MA, saat itu mereka bisa mengirimkan rempah dari Ternate ke Inggris melalui Samudra Hindia.

Keberhasilan Drake mendapat rempah di Maluku membuat Inggris mempertimbangkan perdagangan di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Pada 1583, pelaut Inggris lain, Ralph Fitch, mendatangi Indonesia. Di negara ini, ia menyandarkan kapalnya di Malaka.

Selama tiga tahun, ia memperhatikan pelayaran dan perdagangan di Indonesia. Fitch lalu kembali ke Inggris dengan segudang informasi pada 1591.

Lihat Juga :
7 Negara yang Keluar dari Persemakmuran Kerajaan Inggris

Pada 1602, Inggris mengirim utusan ke Banten di bawah pimpinan James Lancaster untuk membangun hubungan bilateral, sebagaimana diceritakan di bukuSejarah Indonesia yang dirilis Kemendikbud.

Sultan Banten menyambut baik dan memberi izin untuk mendirikan kantor dagang di wilayah itu. Pada 1604, Inggris mendirikan kantor dagang di Ambon, Makassar, Jepara, dan Jayakarta.

Saat itu, Indonesia sendiri sudah di bawah penjajahan Belanda. Kala itu, Belanda kalah perang dari Prancis.

Dengan demikian, wilayah jajahan Belanda, termasuk Indonesia, berada di bawah kontrol Prancis.

[Gambas:Video CNN]

Inggris tak bisa bertahan, tapi akhirnya dapat menjajah Indonesia pada 1811-1816. Saat itu, Inggris datang dengan kapal perang dan belasan ribu pasukan.

Tak sampai sepekan, pasukan dapat merebut Batavia. Terus terdesak, Belanda sepakat untuk menyerahkan Indonesia ke Inggris melalui Kapitulasi Tuntang pada 18 September 1811.

Saat menguasai Indonesia, Inggris menunjuk Stamford Raffles untuk menata wilayah ini.

Ia lalu menghapus sistem monopoli perdagangan dan tanam paksa yang diterapkan Belanda. Ia mengganti sistem dengan yang dianggap lebih adil.

Bagaimana kondisi penjajahan Inggris di Indonesia? Baca di halaman berikutnya >>>

Inggris kemudian menerapkan sistem sewa tanah dan membagi kewilayahan di Pulau Jawa. Raffles juga menunjuk bupati lokal menjadi bagian dari pemerintahan.

Pengamat hubungan internasional, Suzie, menerangkan Raffles menggelar pertemuan dengan para kepala masyarakat hukum adat.

"Hasilnya, Raffles menyatakan penghapusan perbudakan di seluruh wilayah jajahan Inggris," ujar dia.

Raffles juga memberi sertifikat kebebasan kepada para budak sebagai orang merdeka. Ia menghapus perbedaan masyarakat Eropa dan pribumi.

Pilihan Redaksi
  • Daftar Negara Persemakmuran Inggris, 5 Tetangga Indonesia
  • Seberapa Besar Kekuasaan Inggris terhadap Negara Persemakmuran?
  • Apa Keuntungan Jadi Negara Persemakmuran Inggris?

Raffles membagi pulau Jawa menjadi 16 Karesidenan agar memudahkan Inggris mengorganisir pemerintahan. Ia juga mengubah sistem pemerintahan yang bercorak Barat.

Di mata Suzie Sudarman, Raffles juga membawa perubahan lain, misalnya peradaban masyarakat ibu kota Bengkulu.

Para perempuan dan laki-laki, khususnya dari golongan hartawan, banyak yang pandai membaca dan menulis.

Selain itu, Raffles juga menghapus sistem setor paksa dan tanam paksa lada.

Raffles menyatakan semua tanah merupakan milik pemerintah dan meminta sewa dari petani yang mengolah tanah-tanah tersebut demi mengumpulkan kas negara.

"Dengan demikian, dia mengakhiri sistem kerja paksa dan para petani bebas dari perbudakan," ucap Suzie.

Namun, dalam pelaksanaanya sistem ini mengalami kegagalan karena sejumlah alasan, di antaranya kesulitan menentukan jumlah pajak tanah karena harus mengukur dan melakukan penelitian.

[Gambas:Infografis CNN]

Selain itu, sistem pembayaran uang belum berlaku sepenuhnya di Indonesia. Kepemilikan tanah juga masih bersifat tradisional sehingga sulit diatur lebih lanjut.

Pendudukan ini tak bertahan lama. Situasi kembali berubah ketika Inggris mengalahkan Prancis di bawah Napoleon Bonaparte.

Kekalahan ini menyebabkan sejumlah wilayah melepaskan diri dari Prancis, termasuk Belanda. Karena sudah merdeka dari Prancis, Belanda memiliki celah untuk kembali menjajah Indonesia.

Situasi geopolitik itu menarik Inggris dan Belanda ke meja perundingan di London pada 1814.

Dalam pertemuan tersebut, mereka menyepakati Konvensi London yang menyatakan Inggris mengembalikan Nusantara ke Belanda. Namun, kesepakatan itu baru terealisasi dua tahun kemudian.

Previous article:download domino original

Next article:omuttogel