promosi garansi kekalahan 100 terbaru 2023

promosi garansi kekalahan 100 terbaru 2023,maryland midday live draw,promosi garansi kekalahan 100 terbaru 2023Jakarta, CNN Indonesia--

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menjadi pembicara dalam CT Corp Leadership Forum, di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (9/1).

Anwar menyampaikan berbagai macam pesan inspiratif dalam forum yang dipandu Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, terkait kepemimpinan yang ideal.

Lihat Juga : Ukraina Gempur Balik Rusia: Mereka Langkahi Jasad Teman Sendiri

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Optimistis atasi kemelut ekonomi

Salah satu pesan yang dapat dipetik dari pidato Anwar yakni soal optimisme dia menyelesaikan permasalahan ekonomi di tengah ketidakstabilan situasi akibat Covid-19 dan berbagai ancaman global seperti resesi.

Lihat Juga : 5 Guyon 'Receh' Anwar Ibrahim saat Kunjungan ke Indonesia

Anwar menyatakan dia tak pernah sekalipun memandang pesimis masalah ekonomi di Malaysia. Dia mengaku selalu optimis bisa mengatasi masalah perekonomian negaranya.

"Saya tidak mewakili pandangan yang pesimis dalam politik atau ekonomi. Karena saya tidak pernah mengambil pendekatan yang pesimis, karena itu saya survive," kata Anwar dalam forum tersebut.

"Saya masih optimistis ya Insyaallah... Dengan pertolongan Allah kemenangan akan tercapai dengan dekat. Itu hanya bisa dicapai dengan doa. Begitu juga ekonomi," ucapnya.

Anwar mengatakan sebagai pemimpin, dia bertanggung jawab untuk memanfaatkan waktu dan kebijakan semaksimal mungkin untuk memperbaiki keadaan.

2. Pemimpin harus sederhana dan tak selewengkan kuasa

Anwar juga menyampaikan bahwa seorang pemimpin harus menunjukkan kesederhanaan dan tak menggunakan kekuasaannya untuk memperkaya diri sendiri dan orang terdekat.

Dia berujar pemimpin mesti terbiasa mempertahankan prinsip nilai dan akhlak mulia tersebut.

"Menunjukkan kesederhanaan, menunjukkan kebiasaan, mempertahankan prinsip nilai dan akhlak dan menggunakan kuasa tidak untuk memperkaya sanak saudara dan kroni mereka," ujarnya.

3. Tak merasa lebih sengsara ketimbang rakyat meski pernah dibui

Anwar juga mengatakan dirinya tak pernah merasa lebih sengsara ketimbang mayoritas rakyat Malaysia meski dia pernah merasakan dinginnya penjara.

Ia berujar apa yang dialaminya tak lebih parah dibandingkan yang dialami rakyatnya. Sebab kala dia dipenjara, keluarganya masih bisa makan dan mengenyam pendidikan dengan baik, berbeda dengan kehidupan rakyatnya.

Lihat Juga : Anwar Ibrahim Ingin Bersihkan Malaysia dari Praktik Korupsi

"Betapa pun penat yang saya hadapi masih relatif lebih baik dari derita mayoritas rakyat Malaysia. Mereka tidak dipenjara, benar. Tapi sekurang-kurangnya (saya), makan minum Azizah dan anak-anak masih terkawal. Pendidikan anak-anak masih baik. Tidak ada yang terhambat. Rekan-rekan membantu. Perjalanan masih terkawal walaupun merasakan tekanan. Tapi kalau mayoritas rakyat tidak ada upaya untuk makan," ucapnya.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

4. Ingatkan selalu rendah hati

Anwar sempat mengingatkan bahwa menjadi pemimpin harus mengutamakan kerendahan hati. Sebab hikmah kerendahan hati menurutnya tak pernah ada batasan.

Anwar berujar memegang suatu kekuasaan memungkinkan seseorang untuk mudah merasa arogan atau angkuh. Oleh sebab itu, pemimpin mesti tetap 'merunduk' agar bisa menikmati satu-satunya hikmah yang tak pernah putus tersebut.

"Kalau ada satu-satunya hikmah yang mungkin kita terima adalah merendah diri, humality atau atau tawaduk. Karena hikmah tawaduk itu tidak ada batasnya. Sebagai pemimpin tentu akan mudah merasa angkuh. Bukan saja pemimpin politik tapi juga pemimpin lainnya," kata Anwar.

Lihat Juga : 'Latah' Lato-lato di Indonesia, Ternyata Dilarang di AS

5. Jangan tertipu pemimpin yang 'jualan' agama

Anwar mewanti-wanti rakyat untuk tidak mudah percaya dengan pemimpin yang suka menggembar-gemborkan agama. Dia berujar, para pemimpin di negara manapun mesti diawasi kejujurannya.

Sebab menurutnya, di negara Islam sekalipun, para pemimpin yang melakukan kejahatan seperti korupsi tetap merajalela.

"Apakah benar orang yang memegang tampuk kekuasaan itu, yang menang dengan dukungan rakyat itu, menang dengan cara dan kaidah etik yang dapat dipertahankan. Nah sudah punya kuasa, apakah mereka jujur dalam melaksanakan amanah itu? Memberantas korupsi yang sudah menjadi budaya?" ucapnya.

"Di negara-negara Islam, lebih kuat slogan Islamnya, lebih banyak dana hilang. Atau kalau di Malaysia, lebih kuat suara ketuanan Melayunya, lebih cepat lesap (hilang) uangnya. Jadi dengan demikian, kita tidak boleh terpukau dengan slogan, janji-janji muluk, dan kata-kata karena kalau kita pegang terhadap prinsip Islam (itu harusnya) lebih keras lagi."

Lihat Juga : Seoul Perketat Pelancong China, Beijing Balas Setop Visa Korsel

6. Utamakan pendidikan dan ilmu dalam kehidupan

Perdana Menteri Malaysia ke-10 itu juga mengingatkan pendidikan merupakan hal penting yang tak boleh dilewatkan begitu saja dalam hidup.

Menurut Anwar, mempelajari spesialisasi ilmu pendidikan penting dilakukan di masa kini. Sebab jika manusia tidak mengikuti perkembangan zaman, mereka akan tertinggal jauh di belakang.

"Apa arti hidup tanpa kemanusiaan dan rahmah. Apa arti hidup tanpa nilai dan akhlak. Jadi oleh karena itu pendidikan tidak boleh disingkirkan dari kehidupan," katanya.

7. Komitmen bersihkan praktik korupsi

Anwar berujar selama memimpin Malaysia, dia berharap bisa memberantas korupsi negara itu.

Lihat Juga : Anwar Ibrahim di CT Corp Leadership: Chairul Tanjung Kawan Sejak Susah

Anwar mengatakan dia ingin dikenal sebagai pemimpin yang mampu membersihkan negara dari biang-biang korupsi. Dia tak mau ada penyelewengan selama dirinya menjabat Negeri Jiran.

"Soal yang sangat singkat tapi amat membebankan. Saya mau negara Malaysia yang demokratis dan adil. Saya mau orang kenal usaha Anwar untuk Malaysia itu membersihkan dari rasuah dan penyelewengan," kata Anwar.

Anwar mengakui 'mimpinya' itu cukup sulit untuk diwujudkan. Tetapi, dia mengaku bangga setidaknya dirinya akan mencoba mengimplementasikan harapannya kepada Malaysia.