madrid vs barca 11-1

madrid vs barca 11-1,erek-erek 02,madrid vs barca 11-1Jakarta, CNN Indonesia--

Polisi turut memeriksa para orang tua yang menitipkan anak didaycare Wensen School Depok untuk mendalami apakah ada korban lain dari aksi penganiayaan oleh Meita Irianty.

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan total sudah ada tujuh dari 10 orang tua yang dimintai keterangan oleh penyidik dalam perkara ini.

Lihat Juga : Polisi Ungkap Pemilik Daycare Meita Irianty Aniaya Balita karena Rewel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arya menyebut dari hasil pemeriksaan para orang tua tersebut, pihaknya belum menemukan ada korban lain dalam perkara ini.

"Dan alhamdulillah memang berdasarkan penuturan orang tuanya kepada kami, tidak ada anak-anak yang menjadi korban, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang dilakukan terhadap anak-anak beliau," tutur dia.

Sebelumnya, Polres Metro Depok telah menetapkan Meita Irianty selaku pemilik Wensen School sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap dua anak.

Satu anak berinisial MK berusia dua tahun. Korban lainnya berinisial AMW berusia sembilan bulan.

Arya menjelaskan korban MK dalam kondisi baik, tapi mengalami trauma. Polisi akan melakukan visum psikiatrikum untuk mendalaminya.

Sementara itu, korban HW diduga mengalami dislokasi kaki karena dibanting oleh Meita. Selanjutnya, korban akan melakukan visum dan rontgen.

Atas perbuatannya, Meita dijerat Pasal 80 ayat (1) Jo Pasal 80 Ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun.

Berdasarkan keterangan sementara, Arya menyebut Meita Meita melakukan penganiayaan terhadap dua balita karena korban dianggap rewel dan nakal. Namun, hal ini akan didalami lebih lanjut oleh penyidik.

"Kita masih berkutik pada motif yang kemarin beliau yang (mengatakan) katanya anaknya rewel sama nakal," kata Arya kepada wartawan, Selasa (6/8).