miya4d login
-
2024-10-09 19:02:58 Source:miya4d login
Browse(471)
miya4d login,gem138,miya4d login PACITAN, Jawa Pos Radar Madiun – Angka bayi di bawah lima tahun (balita) stunting di Kabupaten Pacitan mencapai 20,6 persen. Angka tersebut di atas ambang batas 20 persen. Atau melebihi standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pun masih jauh dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2020-2024, yakni 14 persen pada 2024 Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Pacitan Jayuk Susilaningtyas tidak memungkiri fakta tersebut. Dari 22.610 balita yang diukur, pihaknya mendapati 13,82 persen di antaranya mengalami gangguan tumbuh kembang atau stunting. Pada tahun ini, sebut dia, lokus penanganan stunting ada di 10 desa di lima kecamatan. Sementara pada 2024 nanti diarahkan di 12 desa di tujuh kecamatan. ‘’Target kami 13,64 persen tahun depan,’’ katanya kemarin (20/7). Menurut Jayuk, pangkal masalah stuntingbukan hanya minimnya asupan gizi pada balita. Tapi, banyak faktor penyebab lainnya. Misalnya, pola asuh yang salah. Selain itu, juga kemiskinan. Pun, sanitasi air. ‘’Pernikahan di bawah umur juga menjadi penyebab kasus stunting,’’ ujarnya. Warga, lanjut dia, perlu memahami bahaya stunting. Dalam jangka panjang, berpotensi memperlambat perkembangan otak. Dampaknya, anak mengalami penurunan kemampuan belajar hingga keterbelakangan mental. Stuntingjuga berpotensi menyebabkan penyakit kronis. Seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas. ‘’Warga harus lebih memahami pentingnya pemenuhan gizi yang cukup pada ibu hamil dan anak,’’ pungkasnya. (hyo/sat) Faktor Penyebab Stunting Dampak Stunting
Previous article:operatoto slot
Next article:statistik salernitana vs atalanta