syair jbr sdy

syair jbr sdy,pengeluaran sgp paito warna,syair jbr sdyMADIUN, Jawa Pos Radar Madiun – Peredaran narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba) di Kabupaten Madiun masih marak. Di awal tahun ini saja, empat pengedar diringkus. ‘’Tiga tersangka penjual obat keras, dan satu pengguna sekaligus pengedar sabu-sabu dan ekstasi,’’ kata Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo kemarin (27/1).

Empat tersangka itu, Riski Indra Gunawan (RIG), 24, warga Pacinan, Balerejo. Dari tangan laki-laki 24 tahun ini diamanakan barang bukti (BB) 167 butir LL dan satu unit smartphone. Kemudian Hendrik Nur Arifin (HNA), 21, warga Kedungbanteng, Pilangkenceng, dengan BB 1.000 butil pil LL, uang tunai Rp 120.000, satu unit smartphonedan satu pak plastik klip.

Lalu, Lucky Septian (LS), 28, warga Duren, Pilangkenceng, dengan BB 12.200 butir LL, dua unit smartphone, dan uang tunai Rp 285.000. Terakhir, Elyas Purnomo (EP), warga Wayut, Jiwan. Laki-laki 31 tahun ini diduga pengguna sekaligus pengedar narkotika. Dari tangannya polisi mennyita 1,5 kilogram ganja, 84,93 gram sabu-sabu, 22 butir inex.

Pun, seperangkat alat hisap, satu unit timbangan digital, satu buah gunting, tiga pak plastik, tiga pipet kaca, tiga korek api, satu unit sepeda motor Mio GT, satu solatip hitam, empat solatip putih dan satu unit smartphone. ‘’Kasus EP kami kembangkan lebih dalam. Sebab, ini menjadi kasus terbesar di Polres Madiun dalam tiga tahun terakhir,’’ sebutnya.

Menurut kapolres, keempat tersangka menggunakan modus yang sama. Yakni, sistem ranjau di wilayah sekitar Madiun. Tersangka berhubungan dengan konsumen via WhatsApp. Semua BB ditemukan di rumah dan tempat singgah para tersangka. ‘’EP mengaku baru dua bulan melakukan ini, keuntungan per gram Rp 50 ribu,’’ jelas Anton.

RIG, HNA, dan LS dijerat pasal 197 UU 36/2009 tentang Kesehatan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. Sementara EP dijatuhi pasal 111 UU 39/2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal kurungan seumur hidup atau paling singkat lima tahun dan paling lama 20 tahun. (mg3/sat)