potong rambut two block haircut
-
2024-10-08 18:36:16 Source:potong rambut two block haircut
Browse(3525)
potong rambut two block haircut,new world server status,potong rambut two block haircut [:id]REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma kembali menggelar Forum Riset Life Science Nasional ke 7 pada 30-31 Agustus 2017 di Jakarta. Forum ini, bertujuan untuk memperbaharui teknologi kesehatan terkini. Menurut Direktur Riset dan Pengembangan Bio Farma, Sugeng Raharso, pada forum ini akan hadir 350 peneliti nasional yang akan bertukar pengetahuan. Selain itu, akan hadir narasumber dari Australia dan Jepang yang mengupdate teknologi terkini yang sedang ngetren di bidang inovasi teknologi dibidang kesehatan. Sugeng mengatakan, sebagai tindak lanjut dari Simposium Forum Riset Produk Life Science Nasional (FRLN) 2016, Simposium FRLN 2017 ini mengusung tema Kemandirian Bangsa Dalam Riset Dan Inovasi Bidang Life Science. Simposium ini bertujuan, untuk percepatan kemandirian riset life sciencesdi dalam negeri. "Simposium ini kami gelar sebagai realisasi dan tindak lanjut komitmen pemerintah untuk memberikan obat murah dan berkualitas pada masyarakat Indonesia," ujar Sugeng dalam jumpa pers, Selasa (4/7). Forum ini pun, kata dia, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 mengenai Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Percepatan dilakukan, untuk mewujudkan kemandirian industri farmasi dalam pengembangan produk, bahan baku, vaksin, produk bioteknologi dan alat kesehatan. Untuk mewujudkan hal ini, kata dia, maka perlu riset dan inovasi yang didukung secara penuh oleh Pemerintah. Karena, pada umunya sebagian besar teknologi di bidanglife sciencedi Indonesia didapat melalui kerja sama dengan negara-negara maju melalui transfer teknologi. "Pengembangan produk life sciencesangat memerlukan kemandirian di bidang teknologi, sehingga produk-produk yang dihasilkan akan mampu bersaing di pasar Internasional," katanya. Sugeng berharap, forum ini bisa memperbaharui teknologi kesehatan yang paling baru untuk saat ini. Agar ke depannya, apa yang diteliti oleh peneliti akan terhubung dengan industri. "Kalo enggak nanti hanya laporan saja, tidak menghasilkan produk. Dengan adanya industri masuk diharapkan bisa nge-link," katanya. Sedangkan menurut Periset Senior Bio Farma, yang juga Ketua Panitia FRLN 2017, beberapa hasil penelitian sebagai hasil sinergi adalah konsorsium TBC, HIV, Hepatitis B, Stem Cell, EPO dan Dengue. "Kami bersinergi dengan berbagai pihak. Jalinan kerja sama tersebut, terbukti mampu mengarahkan lembaga penelitian maupun universitas untuk hilirisasi produk life science," katanya. Sumber : www.republika.co.id http://article.isentia.asia/viewarticles/default.aspx?acc=/h1KJT5BEjk=&app=KRJC/ilOPME=&file=3VL6pLAQRaAQvB2p9YZMeKHcaR8pybImwP+cr6/1KazEuyboVqdzM/UsNspWzeN1[:en]REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma kembali menggelar Forum Riset Life Science Nasional ke 7 pada 30-31 Agustus 2017 di Jakarta. Forum ini, bertujuan untuk memperbaharui teknologi kesehatan terkini. Menurut Direktur Riset dan Pengembangan Bio Farma, Sugeng Raharso, pada forum ini akan hadir 350 peneliti nasional yang akan bertukar pengetahuan. Selain itu, akan hadir narasumber dari Australia dan Jepang yang mengupdate teknologi terkini yang sedang ngetren di bidang inovasi teknologi dibidang kesehatan. Sugeng mengatakan, sebagai tindak lanjut dari Simposium Forum Riset Produk Life Science Nasional (FRLN) 2016, Simposium FRLN 2017 ini mengusung tema Kemandirian Bangsa Dalam Riset Dan Inovasi Bidang Life Science. Simposium ini bertujuan, untuk percepatan kemandirian riset life sciencesdi dalam negeri. "Simposium ini kami gelar sebagai realisasi dan tindak lanjut komitmen pemerintah untuk memberikan obat murah dan berkualitas pada masyarakat Indonesia," ujar Sugeng dalam jumpa pers, Selasa (4/7). Forum ini pun, kata dia, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 mengenai Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Percepatan dilakukan, untuk mewujudkan kemandirian industri farmasi dalam pengembangan produk, bahan baku, vaksin, produk bioteknologi dan alat kesehatan. Untuk mewujudkan hal ini, kata dia, maka perlu riset dan inovasi yang didukung secara penuh oleh Pemerintah. Karena, pada umunya sebagian besar teknologi di bidanglife sciencedi Indonesia didapat melalui kerja sama dengan negara-negara maju melalui transfer teknologi. "Pengembangan produk life sciencesangat memerlukan kemandirian di bidang teknologi, sehingga produk-produk yang dihasilkan akan mampu bersaing di pasar Internasional," katanya. Sugeng berharap, forum ini bisa memperbaharui teknologi kesehatan yang paling baru untuk saat ini. Agar ke depannya, apa yang diteliti oleh peneliti akan terhubung dengan industri. "Kalo enggak nanti hanya laporan saja, tidak menghasilkan produk. Dengan adanya industri masuk diharapkan bisa nge-link," katanya. Sedangkan menurut Periset Senior Bio Farma, yang juga Ketua Panitia FRLN 2017, beberapa hasil penelitian sebagai hasil sinergi adalah konsorsium TBC, HIV, Hepatitis B, Stem Cell, EPO dan Dengue. "Kami bersinergi dengan berbagai pihak. Jalinan kerja sama tersebut, terbukti mampu mengarahkan lembaga penelitian maupun universitas untuk hilirisasi produk life science," katanya. Sumber : www.republika.co.id http://article.isentia.asia/viewarticles/default.aspx?acc=/h1KJT5BEjk=&app=KRJC/ilOPME=&file=3VL6pLAQRaAQvB2p9YZMeKHcaR8pybImwP+cr6/1KazEuyboVqdzM/UsNspWzeN1 [:]
Previous article:pengeluaran sgp 2016 sampai 2023 lengkap
Next article:resiko atm buat judi
Related reading
- ● vivo4d login
- ● erek rokok
- ● tabel shio terbaru 2024
- ● mahong bet
- ● angka pasaran jawa
- ● download apk higgs domino rp x8 speeder tanpa password
- ● buah 777 slot
- ● pawon tempuran
- ● rajatoto 4d
- ● laba laba erek erek
- ● bimabet link alternatif
- ● hut4d claim bonus
- ● janda stw hot
- ● kuota 4d
- ● jalur main shio berdasarkan hasil 2d harian