mpocash88

  • 2024-10-08 01:57:20 Source:mpocash88

    Browse(5781)

mpocash88,rtp mahadewa88,mpocash88Jakarta, CNN Indonesia--

Mazhab Wahabi menjadi perbincangan publik usai Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak pemerintah Indonesia melarang paham ini.

Permintaan ini merupakan salah satu poin hasil rekomendasi eksternal dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah PBNU yang digelar di Asrama Haji Jakarta, 25-27 Oktober 2022.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALNetizen Sindir Halloween di Saudi sampai Kejanggalan Tragedi Itaewon

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengapa paham wahabi tidak diterima di Indonesia?

Pakar kajian Timur Tengah dari Universitas Indonesia Sya'roni Rofii mengatakan Wahabi sulit diterima masyarakat Indonesia karena ajaran Islam selama ini menyatu dengan budaya bangsa, sementara itu Wahabi sangat ketat terhadap pengaruh luar.

[Gambas:Video CNN]

"Agak susah diterima masyarakat Indonesia karena Islam di Indonesia cenderung berakulturasi dengan budaya. Banyak sekali tradisi dan kebudayaan Indonesia berbaur dengan nilai Islam," kata Sya'roni kepada CNNIndonesia.com,Senin (31/10).

Ia kemudian berujar, "Sementara di sisi lain Saudi dengan Wahabinya sangat strict[ketat] dan menolak segala bentuk akulturasi Islam dan kebudayaan (bid'ah)."

Lihat Juga :
Apa Saja Ajaran Pokok Wahabi dari Saudi?

Sya'roni juga mengungkapkan ada faktor lain yang membuat Wahabi sulit diterima terutama di kalangan NU. Sebagai organisasi masyarakat keagamaan terbesar di Indonesia, pengaruh NU sangat kuat dalam mewarnai karakter keislaman masyarakat yang lebih moderat.

Sya'roni turut menyinggung soal desakan larangan Wahabi di Indonesia. Menurutnya, sejauh ini pemerintah tidak memberikan larangan spesifik terhadap paham tersebut.

"Kalau untuk konteks Indonesia pemerintah tidak memberikan larangan spesifik terhadap Wahabi," ucap dia.

Lihat Juga :
Saudi Menuju Terbuka di Era Pangeran MbS, Bagaimana Paham Wahabi Kini?

Jika ada larangan, lanjut dia, biasanya menargetkan pendakwah yang dianggap memicu konflik horizontal antar umat beragama.

Sementara itu, pengamat hubungan internasional dari Universitas Muhammadiyah Fahmi Salsabila menyoroti perbedaan mazhab antar Indonesia dan Saudi. Ia menuturkan Saudi memiliki mazhab resmi yakni Hambali, sedangkan Indonesia Syafii.

Pilihan Redaksi
  • 5 Kejanggalan saat Tragedi Halloween di Itaewon
  • Cerita WNI Selamat dari Tragedi Halloween Itaewon: Menyayat Hati
  • Netizen Sindir Halloween di Saudi sampai Kejanggalan Tragedi Itaewon

"Indonesia sebagian besar mazhab Syafi'i, beda dengan Saudi," kata Fahmi.

Menurut Fahmi, mazhab Wahabi tak lepas dari citra Saudi karena pendiri paham ini yakni cendekiawan dan pembaharu Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, berkontribusi dalam membangun negara kerajaan itu.

Pemerintah Saudi juga mengadopsi paham ini sebagai sistem politik dan menganggap pendirian Wahabisme sebagai bagian dari negara.

Mazhab Wahabi adalah pemikiran Islam yang ditujukan untuk pengikut Muhammad bin Abdul Wahab yang berpegang teguh pada purifikasi atau pemulihan Islam ke bentuk asli sesuai teks Alquran dan Hadis.

Selama ini, Wahabi identik sebagai paham yang tak ramah terhadap perempuan. Paham tersebut "merumahkan perempuan" dan menganggap suara mereka sebagai aurat.

Selain itu, perempuan harus tunduk pada laki-laki yang dianggap lebih berkuasa.

(isa/rds)

Previous article:kode alam kupu kupu masuk rumah

Next article:angka sdy