belut moa

  • 2024-10-08 05:32:29 Source:belut moa

    Browse(846)

belut moa,satria 4d,belut moaJakarta, CNN Indonesia--

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres menggambarkan situasi di Jalur Gaza Palestinasaat ini sebagai "mimpi buruk kemanusiaan yang tidak pernah berakhir bagi warga sipil".

"Lingkungan mereka musnah. Orang-orang yang mereka cintai terbunuh. Bom berjatuhan, sementara hal-hal mendasar dalam hidup tidak terpenuhi: makanan, air, obat-obatan, listrik," kata Guterres, dikutip dari CNN.

Lihat Juga :
Gaza Memanas, Houthi Yaman Klaim Gempur Kota Eilat Israel Pakai Rudal

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gaza merupakan kota di Jalur Gaza, Palestina, dengan populasi lebih dari 700.000 penduduk. Sementara populasi Jalur Gaza sendiri mencapai 2,3 juta orang. Gaza menjadi kota terbesar yang ada di Palestina.

[Gambas:Video CNN]

Jalur Gaza terapit oleh dua laut di sebelah barat, berbatasan dengan Israel di sebelah timur, dan semenanjung Sinai Mesir di sebelah selatan. Letak Jalur Gaza terpisah dari wilayah Palestina lainnya di Tepi Barat.

Dilansir dari The Guardian, mayoritas warga Palestina yang tinggal di Gaza adalah pengungsi dan keturunannya karena melarikan diri dari pasukan Zionis selama perang pembentukan Israel pada 1948.

Lihat Juga :
RI Kutuk Serangan 11 Rudal Israel ke Area RS Indonesia di Gaza: Biadab

Masyarakat Gaza tidak mau mengakui dirinya berasal dari Gaza karena menandakan pengakuan Israel atas tanah mereka.

Pasukan Israel pertama kali menduduki Gaza pada 1967 untuk merebut dari Mesir. Pendudukan Israel di Gaza berakhir pada 2005 saat mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon menarik mundur 8.000 pemukiman Yahudi di wilayah tersebut.

Pada tahun 2006, Hamas berhasil memenangkan pemilu legislatif. Hasil dari pemilu ini memecah pemerintahan Palestina. Gaza dikuasai oleh Hamas, sedangkan Tepi Barat dikuasai oleh Otoritas Palestina yang didominasi oleh Fatah.

Lihat Juga :
4 Batu Sandungan Upaya Damai Israel-Palestina

Walaupun Hamas berhasil menguasai Gaza, Israel tidak menyerah untuk memegang kendali dalam daerah tersebut.

Berbagai kebutuhan pokok Gaza, seperti air dan listrik masih di bawah kendali Israel. Israel juga berulang kali melancarkan aksi blokade untuk menekan pemerintahan di Gaza.

(cpa/bac)