klasemen copa del rey

klasemen copa del rey,indonesia vs vietnam leg 2 skor,klasemen copa del reyMADIUN, Jawa Pos Radar Madiun- Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) Kabupaten Madiun menggelar acara nonton bareng (nobar) bertajuk Stop TBC, Sehat Bersama, Kamis (30/3). Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang diperingati setiap 24 Maret.

Acara yang diselenggarakan di Balai Desa Mojorayung ini bertujuan menyebarluaskan informasi terkait TBC kepada masyarakat. Guna meningkatkan pengetahuan, pemahaman, serta kepedulian masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi TBC.

Kepala Desa Mojorayung yang diwakili oleh Sekretaris Desa Mojorayung Agus Kusmulyadi berharap wawasan yang didapatkan dari acara tersebut dapat disebarluaskan kepada masyarakat sekitar.

"Peserta di antaranya merupakan anggota Dasawisma PKK. Saya harapkan, informasi ini dapat diteruskan ke masyarakat sekitar agar lebih peduli mengenai penyakit TBC, khususnya di wilayah desa Mojorayung,” tuturnya.

Kepala SSR Yabhysa Kabupaten Madiun Aulia menyampaikan bahwa Yabhysa Kabupaten Madiun merupakan lembaga swadaya masyarakat yang legal dan berbadan hukum. Juga sudah memiliki nota kesepemahaman (MoU) dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dan berfokus dalam program penanggulangan TBC.

"Yabhysa Kabupaten Madiun mempunyai kader yang tersebar di setiap wilayah Puskesmas di Kabupaten Madiun,'' kata Aulia.

''Kegiatan kami bertujuan untuk deteksi dini TBC yang kemudian akan kami rujuk ke Puskesmas supaya segera mendapat penanganan dan pengobatan secara tepat dan cepat. Para kader ini lah yang akan melaksanakan kegiatan tracing, tracking, dan skrining,'' imbuhnya.

Disampaikan juga oleh Aulia, kegiatan Peringatan Hari TBC Sedunia tahun ini diselenggarakan dengan mengikuti panduan HTBS yang telah dikembangkan oleh PR TB Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI sesuai dengan Panduan Nasional dari Kementerian Kesehatan RI.

 

- TAMBAH WAWASAN: Para peserta mendapat banyak wawasan mengenai TBC. (ISTIMEWA)

Selain nobar, dalam kegiatan ini juga diadakan skrining TBC oleh kader Yabhysa Madiun serta penyuluhan yang disampaikan oleh staf program Yabhysa Madiun Istiqamah.

Istiqamah menjelaskan bahwa tren kasus TBC di Indonesia cenderung mengalami kenaikan. Selain itu, kasus TBC tidak hanya terjadi pada orang dewasa, namun kasus TBC anak di Indonesia juga banyak.

“Di Madiun, bersamaan dengan giat stunting bulan lalu, juga diadakan skrining dengan menggunakan mobile rontgen. Ditemukan ada 10 balita di Madiun yang terindikasi terkena penyakit TBC,'' ungkap Istiqamah.

Gejala utama TBC pada anak bukan batuk, namun indikasinya adalah berat badan yang tidak naik berturut-turut meskipun sudah diberikan vitamin dan pemberian makanan tambahan.

Lebih lanjut, Istiqamah menjelaskan bahwa saat ini menurut Global TB Report tahun 2022, Indonesia menempati posisi kedua kasus TBC terbanyak di dunia. Istiqamah juga menekankan pentingnya pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) bagi kontak serumah dengan pasien TBC.

Hal ini dalam rangka pencegahan dan memutus mata rantai penularan TBC. Sejalan dengan tema Hari TBC Sedunia yang diangkat oleh PR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI, yaitu Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) untuk Mendukung Eliminasi TBC tahun 2030.

TBC merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman bakteri Mycobacterium tuberculosis. Namun demikian TBC dapat disembuhkan dengan minum obat dengan teratur selama enam sampai 11 bulan.

Istiqamah mengimbau masyarakat agar tidak takut memeriksakan diri ke Puskesmas jika merasakan adanya gejala TBC, seperti batuk lebih dari dua pekan, demam meriang, berkeringat di malam hari tanpa sebab, nyeri dada, nafsu makan menurun, dan beran badan yang menurun.

Jika dinyatakan positif TBC, pasien akan mendapatkan pengobatan secara gratis dan rutin selama enam bulan. Jika TBC dapat dideteksi sedini mungkin, maka penanganan dan pengobatan dapat dilakukan lebih cepat, otomatis dapat mencegah penularan kepada keluarga, kerabat, atau masyarakat.

Acara ini diakhiri dengan sesi testimoni atau sharing dari penyintas TBC yang telah sembuh menjalani masa pengobatan selama enam bulan. Dengan harapan bahwa masyarakat akan lebih peduli lagi dalam pencegahan dan pengobatan TBC. (dea/naz/adv)