dewa98 login

dewa98 login,kode alam 34,dewa98 loginJakarta, CNN Indonesia--

Gempuran demi gempuran Israelke Lebanondengan dalih menyasar target-target milisi Hizbullah telah memberikan dampak buruk bagi warga sipil negara tersebut.

Kementerian Kesehatan Lebanon pada Sabtu (28/9) lalu mengumumkan rencana mengevakuasi sejumlah rumah sakit di Beirut selatan karena meningkatnya serangan udara Israel ke wilayah tersebut.

Mengutip dari Anadolu, Kemenkes Lebanon juga mendesak rumah sakit-rumah sakit di Beirut, Mount Lebanon, dan wilayah yang tidak terdampak untuk menghentikan kasus nondarurat hingga akhir pekan untuk mengakomodasi pasien-pasien dari wilayah selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut kementerian, evakuasi dilakukan setelah Israel melakukan serangan udara lebih dari 40 kali yang menyasar daerah sekitar seperti Burj al-Barajneh, Kafaat, Choueifat, Hadath, dan Lailaki.

Dalam keterangan resmi yang dirilis pada Sabtu (28/9), sejak Jumat lalu IDF meluncurkan serangan ke setidaknya 140 target Hizbullah di Lebanon. Salah satunya berujung kematian pemimpin Hizbullah Hasan Nasrallah di Beirut selatan pada Sabtu lalu. 

Nasrallah, yang telah menjadi Sekjen Hizbullah sejak 1992, memainkan peran kunci dalam gerakan perlawanan Lebanon, khususnya dalam melawan pasukan Israel.

Lihat Juga :
Usai IDF Bunuh Nasrallah, Netanyahu Pulang Lebih Cepat ke Israel

Mengutip dari Reuters, caretaker Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati pada Sabtu kemarin mengatakan negaranya menghadapi bahaya yang paling membahayakan saat ini. Mikati mengatakan hal tersebut dalam pertemuan kabinet yang digelar darurat sekembalinya dia dari markas PBB di New York, Amerika Serikat. 

Mikati tak menyebut Nasrallah dalam pidatonya, namun Kantor PM Lebanon menerbitkan edaran masa berkabung nasional tiga hari untuk Nasrallah.Serangan Israel telah menyebabkan kerusakan yang luas dan kebakaran, menjadikannya pengeboman terberat di Beirut selatan sejak perang Hizbullah dengan Israel pada 2006.

Sementara itu, Israel mengatakan serangan tersebut menargetkan situs-situs Hizbullah, termasuk yang diduga sebagai gudang senjata. Namun Hizbullah menyangkal tuduhan tersebut, dan mengklaim gedung-gedung yang terkena serangan tidak digunakan sebagai tujuan militer.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.500 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Ada peringatan internasional perihal kekhawatiran atas situasi serangan Israel itu akan membuat konflik Gaza meluas menjadi perang regional.

Lihat Juga :
Dua Sosok yang Berpeluang Gantikan Hasan Nasrallah di Pucuk Hizbullah

Mengutip dari Anadolu, gelombang pengungsian terjadi imbas serangan udara bertubi-tubi Israel ke Lebanon. Salah satu perjalanan pengungsi itu adalah menuju Suriah.

Dilaporkan setidaknya sudah ada lebih dari 5.000 keluarga Lebanon, termasuk anggota Hizbullah dan kerabatnya yang mengungsi ke Suriah sejak serangan Israel yang gencar pada 23 September lalu.  Awalnya mereka ditempatkan di tempat penampungan sementara, namun secara bertahap dipindahkan ke desa-desa yang hancur akibat perang di Suriah.

Salah satunya adalah Muhammet Ferruh. yang mengatakan Israel begitu bertubi-tubi mellancarkan serangan udara hingga berdampak ke rumahanya di Lebanon.

Dia mengaku tak ada lagi kerabat yang tersisa di desanya.

(kid)