cabang olahraga atletik dan penjelasannya

cabang olahraga atletik dan penjelasannya,erek 17,cabang olahraga atletik dan penjelasannyaJakarta, CNN Indonesia--

China disebut meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke perairan Pasifik yang jatuh di dekat kawasan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Polinesia Prancis, Kamis (25/9).

Kabar lainnya adalah Presiden Vladimir Putin memperluas doktrin nuklir sehingga mengizinkan Rusia memakai senjata nuklir untuk menyerang negara yang tak memiliki senjata pemusnah massal tersebut.

Lihat Juga :
Presiden Palestina Abbas Desak Dunia Setop Kirim Senjata ke Israel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam Kilas Internasional pagi ini:

Cari Ribut, Rudal Antarbenua China Jatuh Dekat Wilayah Prancis

China dilaporkan meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) ke perairan Pasifik yang mendarat di dekat kawasan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Polinesia Prancis, Kamis (26/9).

Presiden Polinesia Prancis Moetai Brotherson mengatakan kepada AFP bahwa misil tersebut jatuh tak jauh dari Kepulauan Marquesas.

"Pihak berwenang China sebelumnya mengabarkan peluncuran rudal ini ke Prancis," demikian pernyataan Komisi Tinggi Prancis, seperti dikutip AFP.

Netanyahu Berubah Pikiran Ogah Setop Perang di Lebanon

Pemerintah Israel menolak proposal yang didukung Amerika Serikat, terkait gencatan senjata dengan kelompok Hizbullah di Lebanon.

AS dan sekutunya sebelumnya telah mengeluarkan seruan bersama, untuk gencatan senjata selama 21 hari di Lebanon, setelah serangan udara Israel ke kelompok itu menewaskan ratusan orang dan puluhan ribu lainnya mengungsi.

Lihat Juga :
Daftar Negara Pemasok Senjata Israel untuk Gempur Lebanon

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pemerintahnya bahkan belum menanggapi proposal itu, dan malah memerintahkan militer untuk terus bertempur dengan kekuatan penuh melawan Hizbullah.

Putin Izinkan Rusia Pakai Senjata Nuklir 'Serang' Negara Non-Nuklir

Presiden Vladimir Putin memperluas doktrin sehingga mengizinkan Rusia memakai senjata nuklir untuk menyerang negara yang tak memiliki senjata pemusnah massal tersebut.

Doktrin nuklir baru ini memungkinkan Moskow merespons ancaman dari negara non-nuklir memakai senjata kimia tersebut, terutama jika negara itu didukung oleh "negara kekuatan besar".

"Ini adalah sinyal yang memperingatkan negara-negara tersebut tentang konsekuensi jika mereka berpartisipasi dalam serangan terhadap negara kami dengan berbagai cara, tidak selalu dengan nuklir," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan di Moskow pada Kamis (26/9) seperti dilansir AFP.

(bac)

Previous article:pantun pendidikan 4 baris

Next article:toraja4d