kakak marselino ferdinan

kakak marselino ferdinan,exynos 7870 setara dengan,kakak marselino ferdinan

Jakarta, CNBC Indonesia -Sebanyak 15 kementerian atau lembaga mendapat tambahan anggaran khusus dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 senilai Rp 4,8 triliun.

Tambahan yang dimasukkan ke K/L itu seiring dengan adanya penetapan anggaran untuk program-program unggulan Prabowo yang disebut dengan Program Quick Win Presiden Terpilih Prabowo Subianto 2025 yang senilai Rp 113 triliun. Dengan demikian total tambahan anggarannya Rp 117,87 triliun dalam RAPBN 2025.

"Ini adalah hasil pengalokasian yang sudah menampung tambahan-tambahan alokasi anggaran yang disepakati atau yang diarahkan oleh Bapak Presiden Terpilih," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata di Ruang Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Baca:
Sri Mulyani Tiba-Tiba Temui Prabowo, Kode Jadi Menkeu Lagi?

Total tambahan anggaran sebesar Rp 4,8 triliun itu terbagi menjadi dua bagian. Pertama senilai Rp 3,4 triliun yang dibagikan untuk Kejaksaan Agung, Kementerian Pertahanan, Polri, BIN, Komnas HAM, BPIP, BP2MI, serta Kementerian Perdagangan.

Lalu, Rp 1,4 triliun terbagi untuk sejumlah instansi sisanya, yakni untuk MPR RI, DPR RI, Mahkamah Agung, DPD RI, Komisi Yudisial atau KY, Ombudsman RI, serta BPKP.

Adapun untuk total anggaran senilai Rp 113 triliun yang ditujukan untuk Program Quick Win Presiden Terpilih Prabowo Subianto terdiri dari program makan bergizi gratis (MBG) senilai Rp 71 triliun yang akan dimasukkan ke pos anggaran Badan Gizi Nasional.

Baca:
Hasil Pertemuan Sri Mulyani-Prabowo, Belanja Kementerian Naik di 2025

Program itu berupa pemberian makan siang kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan antara lain prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, baik umum, kejuruan, maupun keagamaan.

Program kedua ialah pemeriksaan kesehatan gratis senilai Rp 3,2 triliun. Program ini berupa cek kesehatan gratis untuk 52,2 juta orang meliputi pemeriksaan tensi, gula darah, foto rontgen untuk screening penyakit katastropik.

Lalu, ada program berupa pembangunan rumah sakit (RS) Lengkap Berkualitas di Daerah dengan anggaran Rp 1,8 triliun. Program ini dilakukan dengan peningkatan RS tipe D menjadi tipe C di daerah beserta sarana prasarana dan alat kesehatannya.

Program quick win ketiga ialah di sektor pendidikan berupa renovasi sekolah dengan anggaran Rp 20 triliun. Program ini mencakup renovasi ruang kelas, meubelair, dan MCK. Pelaksananya adalah Kementerian PUPR yang akan berkoordinasi dengan Kemendikbudristek dan Kemenag untuk menentukan lokasi sekolah yang akan direnovasi

Adapula program sekolah unggulan terintegrasi senilai Rp 2 triliun berupa pembangunan fisik sekolah unggulan di empat lokasi, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, dan Maluku Utara.

Baca:
Pemerintah Diminta Hati-Hati Buka Impor Sapi Demi MBG, Ada Apa?

Program keempat yakni di sektor ketahanan pangan, berupa pembangunan Lumbung Pangan Nasional, Daerah, dan Desa dengan total anggaran Rp 15 triliun, yang dibagi melalui penyaluran di pos Kementerian PUPR senilai Rp 7,5 triliun dan Kementerian Pertanian Rp 7,5 triliun.

Program ketahanan pangan ini juga berupa intensifikasi 80 ribu hektar serta ekstensifikasi atau cetak sawah seluas Rp 150 ribu hektare.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan, pengalokasian tambahan belanja negara untuk Rp 117,87 triliun itu tidak akan mengubah postur defisit APBN 2025 yang dirancang senilai Rp 616,19 triliun atau 2,53% dari PDB.

Sebab, penambahan anggaran belanja K/L yang kini menjadi sebesar Rp 1.160,08 triliun, dari postur sementara yang dibahas sebelumnya di Badan Anggaran atau Banggar DPR sebesar Rp 1.094,65 triliun diambil dari belanja non K/L yang berkurang menjadi Rp 1.541,35 triliun dari sebelumnya Rp 1.606,78 triliun.

"Ini diambil dari belanja non-K/L yaitu dari berbagai cadangan, kalau kita lihat cadangan belanja negara turun dan cadangan anggaran pendidikan turun, demikian juga cadangan dari TKD turun, sehingga total dari pemerintah baru Rp 117,87 triliun itu karena kita memberikan tambahan belanja," ucap Sri Mulyani.


(haa/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video: Terungkap Isi Perbincangan Sri Mulyani dan Prabowo

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Sri Mulyani Ungkap Sederet Tantangan Buat APBN Pertama Prabowo-Gibran

Previous article:bursa777 link

Next article:minyak wangi togel