messi kambing

messi kambing,nadiem togel,messi kambing

Bali, CNBC Indonesia - Pertemuan High-Level Forum on Multi-Stakeholders Partnerships (HLF-MSP) 2024 di Bali berhasil menyepakati sejumlah hal dalam kerja sama negara Selatan-Selatan. Salah satu kesepakatan itu adalah meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi tanpa bergantung ke dolar Amerika Serikat (AS).

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Bogat Widyatmoko dalam konferensi pers seusai acara di Nusa Dua, Bali, Selasa, (3/9/2024).

"Jadi saya kira wujud kerja samanya sangat nyata," kata Bogat dikutip Rabu, (4/9/2024).

Baca:
Daftar 10 Negara dengan Utang IMF Terbesar di Dunia: Argentina-Mesir

Bogat menuturkan kemungkinan 'membuang' Dolar itu akan dikaji lebih jauh oleh Global South Centre. Lembaga itu merupakan organisasi non-pemerintah yang berbasis di Jenewa dengan fokus kajian negara-negara berkembang.

"Kami sudah meminta Global South Centre di Jenewa untuk mengkaji mengenai alat tukar-menukar dalam perdagangan yang tanda kutip tidak hanya bertumpu pada Dolar tapi juga mata uang yang diterima oleh negara selatan-selatan," katanya.

Baca:
Ini Sebenarnya Terjadi Pada Kelas Menengah RI

HLF-MSP 2024 digelar di Bali pada 1-3 September 2024 dan dihadiri oleh kepala negara dan delegasi dari Afrika, negara Pasifik, dan Asia serta perwakilan masyarakat sipil. Forum ini dihelat untuk menggalang kerja sama antar negara-negara berkembang guna mencari solusi terkait perekonomian hingga perubahan iklim.

Dalam forum tersebut, negara-negara selatan bersepakat untuk mengubah platform Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) untuk berfokus pada kerja sama perdagangan dan investasi. Perspektif baru ini mengubah prinsip kerja sama yang sebelumnya mengandalkan bantuan.


(rsa/haa) Saksikan video di bawah ini:

Video: Mantap! Konsep Ekonomi Biru RI Jadi Rujukan Negara di ASEAN

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: Dolar AS Tembus Rp 16.000, Money Changer Diserbu Warga