pintu swing

pintu swing,erek2 71,pintu swingJakarta, CNN Indonesia--

Hampir genap satu tahun yang lalu, gempa bumidahsyat mengguncang Turki. Puluhan ribu jiwa melayang, ratusan ribu warga terluka.

Kini, korban gempa yang selamat masih terus mencari keadilan. Gara-garanya, pemerintah dan kontraktor yang dinilai abai terhadap standar keamanan konstruksi bangunan.

Betapa tidak, ribuan bangunan ambruk begitu saja diguncang gempa. Banyak pihak menilai, buruknya konstruksi bangunan jadi salah satu penyebab banyaknya korban jiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Netizen Turki Murka karena Warga di Wilayah Gempa Dukung Erdogan
  • Mata Uang Lira Anjlok, Liburan ke Turki Jadi Lebih Murah?
  • 5 Kisah Ajaib Bocah Selamat dari Kecelakaan hingga Bencana

Berdasarkan catatan pemerintah, hampir 7.500 bangunan runtuh di pusat kota Kahramanmaras.

"Mereka merenggut kegembiraan hidup saya. Sudah setahun. Saya tak bisa melupakan trauma ini. Hanya keadilan yang akan menghibur saya sekarang," ujar Seker.

Gempa bumi yang terjadi pada dini hari itu menjadi bencana paling mematikan di Turki selama berabad-abad.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyalahkan kelalaian kontraktor atas besarnya jumlah korban jiwa. Ia menuduh kontraktor mengambil jalan pintas dengan menggunakan beton murah dan mengabaikan standar dasar konstruksi.

Lebih dari 200 kontraktor dan pengembang ditangkap setelah gempa terjadi. Beberapa mencoba melarikan diri ke luar negeri dan ditahan di bandara Istanbul.

Namun, para pengacara yang mewakili keluarga korban khawatir bahwa banyak kontraktor akan selamat dari tuduhan. Pasalnya, banyak bukti yang memberatkan hilang saat buldoser membersihkan puing-puing reruntuhan.

Seorang korban lainnya, Nebahat Pacala (68), mengaku bahwa dirinya pernah memperingatkan kontraktor bahwa bangunan yang akan didirikannya dibangun di tanah yang tidak stabil dan melanggar peraturan keselamatan.

"Mereka membangun musala di bawah lantai pertama. Mereka memotong tiang penyangga. Tetapi kontraktor mengancam anak saya ketika kami memperingatkan mereka," kata Pacala.

Ogun Sever Okur, 38-year-old Turkish man hangs a ballon on the debris of a collapsed building in Antakya, southern Turkey on February 21, 2023, following the 6.4-magnitude earthquake which struck on February 20, two weeks after a 7.8-magnitude earthquake hit near Gaziantep and has killed more than 44,000 people. - On the side of a busy road in Antakya, dozens of red balloons flutter around, hanging from the ruins. They are Ilustrasi. Hampir satu tahun setelah gempa bumi dahsyat melanda Turki, sejumlah korban masih terus mencari keadilan. (AFP/SAMEER AL-DOUMY)

Laporan ahli menyebutkan bahwa salah satu gedung yang runtuh di Kahramanmaras dibangun tanpa mematuhi peraturan secara memadai. Laporan juga mengidentifikasi keterlibatan pejabat lokal atas pembangunan gedung tersebut.

Di sebuah reruntuhan bekas bangunan berlantai lima, Tuba Erdemoglu (35) menunjukkan pada AFP, potongan busa yang biasa digunakan untuk insulasi. Ia menuduh bahwa busa--bukan beton--digunakan pada kolom pendukung bangunan.

Sebanyak 44 penghuni gedung tersebut tewas, termasuk saudara perempuannya dan orang tuanya.

"Bangunan ini runtuh dalam hitungan detik. Busa berjatuhan seperti salju," ujar Erdemoglu.

(asr/asr)

Previous article:daunemas login

Next article:apriltoto login