api500

  • 2024-10-08 04:24:15 Source:api500

    Browse(2559)

api500,mobil 2d,api500

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eniya Listiani Dewi mengatakan, saat ini sektor industri terus didorong untuk memaksimalkan potensi panas bumi atau geothermal.

Pasalnya menurut Eniya, geothermal merupakan energi alternatif paling sesuai sebagai pengganti batu bara.

"Jadi dari rencana strategis nasional kita yang saat ini sedang dibahas, kita kemarin sudah memutuskan kebijakan energi nasional dan saat ini kita sedang membahas turunannya yaitu RUKN (Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional) dan RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik)," ungkap dia dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 19/09/2024).

Sebagai gambaran, potensi besar sektor geothermal yang diperkirakan mencapai 40% dari potensi dunia belum maksimal dikembangkan karena baru 11% yang termanfaatkan. Pemanfaatan potensi panas bumi juga sejalan dengan target Net Zero Emission pada 2060.

Adapun saat ini pemerintah mendorong pengembangan panas bumi sebagai Energi Baru dan Terbarukan hingga mencapai target 24 Gigawatt. Pihaknya juga menyiapkan regulasi untuk mendorong investasi di panas bumi.

"Tahun ini kita ada penambahan 90 megawatt. Sehingga implementasi dari 24 gigawatt itu sudah terinstal sekitar 2,5 gigawatt. Tapi dengan adanya tambahan 90 megawatt itu kita sudah mencapai di angka 2.688 megawatt," jelas dia.

Baca:
Kapasitas PLTP RI Bakal Nambah 90 MW di 2024

Senada, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi juga menyebut panas bumi merupakan satu-satunya renewable energyyang potensial. Sehingga diperlukan akselerasi dari pemerintah dalam pemanfaatan panas bumi.

Dia menjelaskan saat ini PGEO tengah meningkatkan total kapasitas terpasang dari 672,5 megawatt menjadi 1 gigawatt dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Ekspansi ini dilakukan melalui proyek co-generation dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) baru.

Antara lain melalui proyek Lumut Balai Unit-2, Hululais Unit 1 dan Unit 2, Lahendong Unit 7 dan Unit 8, serta beberapa proyek eksplorasi lainnya.

"Sebelum mengakselerasi, meng-unlock tantangan yang sudah ada. Jadi ada dua fundamental isu. Pertama geothermal di bawah tanah. Kedua commercialitydari proyek itu. Jadi tentu itulah dua fundamental yang harus kita unlock secepatnya dan harus kita akselerasi," tegas Julfi.

Baca:
Ikatan Sarjana Ekonomi Puji Jokowi: 10 Tahun RI Terbaik di Dunia

(dpu/dpu) Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Punya Panas Bumi Jumbo, PGE Siap Pimpin Transisi Energi

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Gencar Ekspansi, PGE Optimistis Cetak Kinerja Positif Tahun Ini

Previous article:kakatogel

Next article:erek-erek kekasih