jalur d21

  • 2024-10-09 22:23:20 Source:jalur d21

    Browse(93)

jalur d21,cara pasang x8 speeder,jalur d21Jakarta, CNN Indonesia--

DKI Jakarta berpotensi terkena tsunamidampak gempa dahsyat megathrust yang ada di Selat Sunda dan Jawa Barat. Separah apa tsunami yang bakal 'menyapu' Jakarta?

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, Mohamad Yohan mengatakan gempa besar dari megathrust yang terjadi di lautan juga berpotensi memicu tsunami.

"Meskipun Jakarta tidak langsung menghadap Samudra Hindia, gelombang tsunami yang sangat besar mungkin dapat mencapai pesisir utara Jakarta jika terdapat gelombang besar yang dihasilkan dari arah selatan," kata Yohan dalam keterangannya, Kamis (19/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megathrust Jawa Barat memiliki dimensi dengan panjang 320 km dan lebar 200 km. Segmen megathrust ini tercatat dua kali melepaskan energi besarnya, yakni pada 1903 dengan kekuatan M 81, dan tahun 2006 dengan kekuatan M 7,8.

Sementara, Megathrust Selat Sunda memiliki dimensi panjang 280 km dan lebar 200 km, dan pergeseran (slip rate) 4 cm per tahun.

Megathrust Selat Sunda bahkan jadi sorotan khusus dalam beberapa waktu terakhir, karena merupakan segmen megathrust di Indonesia yang masuk dalam zona seismic gap, yang merupakan zona sumber gempa potensial tapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir.

Zona ini diduga sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan/stress kerak Bumi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa besar terakhir di Selat Sunda terjadi pada 1757, dengan usia seismic gap 267 tahun.

Lihat Juga :
BPBD Jakarta soal Gempa Megathrust: Warning, Jangan Anggap Biasa

Menurut Yohan dampak tsunami imbas gempa megathrust bakal lebih terasa di daerah-daerah sekitar Jakarta, khususnya di wilayah Banten yang jaraknya cukup dekat dengan segmen Selat Sunda.

"Kota-kota pesisir di sekitar Jakarta, seperti Banten dan Anyer, lebih berisiko terkena dampak langsung dari tsunami," jelas Yohan.

Lalu, separah apa tsunami yang bakal 'menyapu' Jakarta?

Merujuk data BMKG yang dibagikan BPBD DKI Jakarta, tingkat bahaya tsunami di Jakarta cukup rendah.

"Berdasarkan sumber Peta Resiko Tsunami Indonesia, Jakarta memiliki tingkat kemungkinan bahaya tsunami rendah, ketinggian tsunami di pantai Jakarta kurang dari 1 meter," demikian bunyi keterangan BMKG.

Lihat Juga :
Kenapa Megathrust di Selatan Jawa Jadi Ancaman Serius?

Sejarah tsunami di Jakarta

Kendati begitu, BMKG mencatat Jakarta sempat mengalami tsunami tiga kali sepanjang sejarah.

Pertama, pada 24 Agustus 1757 ketika Jakarta masih bernama Batavia, gempa kuat bergelombang yang berlangsung 5 menit mengguncang Jakarta. Pada pukul 02.05, saat guncangan terkuat, angin bertiup dari timur laut.

Air laut di Sungai Ciliwung, yang mengalir ke laut di Jakarta pun naik dengan ketinggian 0,5 meter di atas ketinggian biasanya dan turun dengan jumlah yang sama.

Kedua, tsunami juga pernah terjadi pada 16 Maret 1863. Saat itu, gempa terjadi di Pulau Jawa yang terasa agak kuat di daerah Lebak, dan dirasakan sedang di Jakarta dan Pulau Kapal di Teluk Jakarta, serta dirasakan lemah di Serang dan Caringin.

Tepat sebelum gempa, di Caringin teramati gelombang pasang bergulung di pantai dengan suara keras.

Ketiga, tsunami yang terjadi pada 20 Mei 1883. Kapal "Semarang" memasuki gelombang besar di Pulau Horn antara pukul 10.00 dan 12.00.

Gelombang itu menyebar dari utara timur laut ke barat laut. Saat itu, laut benar-benar tenang sebelum dan sesudah.

Sang kapten menduga bahwa fenomena tersebut berhubungan dengan erupsi krakatau, namun hal tersebut tidak benar. Catatan pengukur pasang surut di Tanjung Priok tidak menunjukkan osilasi yang tidak biasa.

INFOGRAFIS: Fakta-fakta Megathrust, Teror dari Lautan RIFoto: Basith Subastian/CNNIndonesia
Fakta-fakta Megathrust, Teror dari Lautan RI
(lna/dmi)

Previous article:agen365

Next article:live.kora