angka shio togel

angka shio togel,erek40,angka shio togel

Jakarta, CNBC Indonesia -PT Pertamina Gas (Pertagas) mengungkapkan "kuncian" perusahaan dalam menghadapi tantangan sebagai operator jaringan Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1 sejak 2023 lalu.

Direktur Teknik dan Operasi Pertagas Indra P. Sembiring mengungkapkan, pihaknya memastikan operasi pipa gas yang terbentang 62 kilo meter (km) tersebut berjalan dengan lancar di tengah tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.

"Dan saat ini challenge-nya adalah bagaimana kita menjaga itu. Menjaga operasi itu bisa berjalan dengan baik sehingga customer yang ada saat ini terutama di kawasan industri yang ada di Batang di Kendal itu bisa merasakan manfaat yang optimal dari pipa ini. Dari gas yang ada yang mengalir dari Jawa bagian Timur," ungkap Indra kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Kamis (3/10/2024).

Untuk bisa memastikan operasi pipa gas tersebut berjalan lancar, pihaknya saat ini memiliki kunci andalannya, yaitu fasilitas yang tergolong canggih untuk mengendalikan operasi pipa gas dengan nilai investasi mencapai Rp 1,1 triliun.

"Kita memiliki stasiun pengendali operasi baik di kantor kita pusat maupun di area-area operasi kita yang tersebar di sepanjang jalur pipa kita," beber Indra.

Selain itu, Indra mengatakan pihaknya juga didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten untuk mendukung pengelolaan pipa.

"SDM-SDM di Pertagas ini adalah tenaga-tenaga muda yang sangat kompeten. Yang memiliki kapabilitas yang baik dalam operasi migas dan tentunya mereka semua sangat bersemangat," imbuhnya.

Dengan begitu, dia menyebut hingga saat ini perusahaan menjalankan operasi Pipa Gas Cisem Tahap 1 tersebut dengan lancar walaupun dengan tantangan yang sudah dijabarkan olehnya.

"Sehingga ini membuat pengelolaan ini so far sampai saat ini berjalan dengan baik," tandasnya.

Baca:
Proyek Pipa Gas Rp 2,7 Triliun Kelar, Pertagas Siap Jadi Operator

Pipa Gas Cisem Tahap 1 Beroperasi

Pipa Cisem Tahap I, Ruas Semarang-Batang merupakan jalur pipa transmisi gas sepanjang 62 km mulai dari Semarang sampai dengan Batang.

Pipa Cisem 1 senilai Rp 1,17 triliun ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), serta kawasan-kawasan industri lainnya di sepanjang Pipa Transmisi Cisem Tahap I.

Adapun aset tersebut dibangun oleh Kementerian ESDM menggunakan dana APBN sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan dikelola oleh Lemigas dan Pertamina Gas (Pertagas) sebagai Operation & Maintenance (O&M).

Adapun, PT Pertamina Gas (Pertagas) merupakan operator dalam pengoperasian Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1. Adapun fasilitas penerima gas untuk proyek Pipa Cisem Tahap 1 yaitu Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo, Semarang, Jawa Tengah.

Gambarannya, gas bumi mengalir dari Lapangan Jambaran Tiung Biru dan beberapa lapangan gas lainnya melalui Pipa Gresik - Semarang (Gresem) yang secara teknis dikelola tekanan dan pembagiannya di ORF Tambak Rejo, lalu disalurkan menuju konsumen, seperti kawasan-kawasan industri.

Perlu diketahui, sebelum menyalurkan gas ke KIT Batang ini, Pertagas juga sudah lebih dahulu menyalurkan gas ke kawasan industri di Kendal melalui Pipa Cisem Tahap 1 pada 17 November 2023 lalu.

Kementerian ESDM sempat menyebut, proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 di Kendal dan Batang dapat sekitar 40 industri.

Selain memberi keuntungan untuk industri, Pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, bila proyek Pipa Cisem tuntas sepenuhnya, termasuk Tahap 2, maka ke depannya ada potensi penyaluran gas untuk jaringan gas kota (Jargas) minimal 5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara untuk pengaliran 300.000 sambungan rumah tangga.

Bila ini terealisasi, Kementerian ESDM memperkirakan, ini bisa mengurangi subsidi LPG Rp 0,21 triliun per tahun dan menghemat devisa dari impor LPG sebesar Rp 0,33 triliun per tahun. Selain itu, pendapatan hulu migas akan bertambah Rp 0,44 triliun per tahun, dan PNBP iuran BPH Migas sebesar Rp 0,006 triliun per tahun.

Baca:
Peran Besar Pertagas dalam Pengelolaan Pipa Gas di Jawa

(wia) Saksikan video di bawah ini:

Video: Hubungkan Aceh-Jawa Timur, Pemerintah Kebut Proyek Gas Cisem II

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Pipa Gas Cisem 1 Rp 1,17 Triliun Sudah Beroperasi, Segini Tarif Tolnya

Previous article:linimasa torino vs fiorentina

Next article:nomor 41 togel