yalla live.com

yalla live.com,erek erek 41 2d,yalla live.comJakarta, CNN Indonesia--

Rumah pemimpin politik kelompok milisi Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, diserang oleh jet tempur Israelpada Rabu (15/11) malam.

Hal tersebut dibenarkan oleh Israel yang mengatakan alasan menyerang rumah Haniyeh lantaran diduga menjadi titik pertemuan pimpinan Hamas.

"Semalam, jet tempur [tentara Israel] menyerang kediaman Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, yang digunakan sebagai infrastruktur teroris dan sering menjadi titik pertemuan para pemimpin senior Hamas untuk mengarahkan serangan teror terhadap warga sipil Israel," kata pernyataan Israel, dikutip Al Arabiya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Haniyeh diketahui tidak lagi tinggal di Gaza karena pindah ke Qatar pada tahun ini.

Ia mulai menduduki jabatan puncak Hamas ketika memenangkan pemilu pada 2006 dan menjadikannya Perdana Menteri Palestina hingga 2014. Haniyeh secara mengejutkan berhasil membawa Hamas memenangkan pemilu melawan Fatah.

Banner artikel Ceasefirenow

Haniyeh pernah menjadi perdana menteri Otoritas Nasional Palestina. Setelah dipecat Presiden Abbas, Haniyeh melanjutkan kewenangan perdana menteri di Jalur Gaza hingga 2014 saat tercapainya rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah.

Ia kini menjadi Ketua Biro Politik Hamas sejak menduduki jabatan tersebut pada 2017 menggantikan Khaled Mashal. Haniyeh telah menjadi pemimpin senior Hamas selama lebih dari 20 tahun.

Pilihan Redaksi
  • Biden Tegaskan ke Netanyahu soal Kuasai Gaza: Itu Kesalahan Besar
  • Netizen Rujak Israel usai Edit-Unggah Ulang Video Geledah RS Al Shifa
  • Israel Eksekusi Lansia Gaza secara Keji usai Pura-pura Melindungi

Ismail Haniyeh menjadi salah satu tokoh ternama Hamas hingga pernah masuk dalam daftar teroris global ketika Donald Trump masih menjadi presiden Amerika Serikat.

Langkah itu ditempuh Trump setelah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menunjukkan dukungannya terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pengamat politik Timur Tengah di LIPI Nostalgiawan Wahyudhi menilai penetapan Haniyeh sebagai teroris global tidak akan mengurangi perjuangan Hamas karena kelompok itu merupakan gerakan melawan pendudukan.

"Hamas bukan masalah kepemimpinan. Dia adalah gerakan massa yang mendasar melawan masalah Palestina yakni pendudukan Israel," kata Nostagiawan kepada CNN Indonesia pada 2018.

Karenanya, jika seandainya pun Haniyeh terbunuh, akan muncul pemimpin baru yang tidak kalah kuat dari Haniyeh.

Lihat Juga :
Presiden Israel Ungkap Tujuan Utama Bombardir Gaza dan Tumpas Hamas

Hal inilah yang mungkin bakal menjadi masalah baru. Sepak terjang Ismail Haniyeh, bukan tipikal pemimpin Hamas yang suka berperang. Haniyeh adalah pemimpin yang mengedepankan lobi dan diplomasi.

"Kepemimpinan Haniyeh, mendukung Abbas (Presiden Palestina Mahmoud Abbas dari Faksi Fatah), lebih akomodatif. Berbeda dengan kepemimpinan Hamas sebelumnya," kata Nostalgiawan.

(pra/pra)

Previous article:tabel 4d twin

Next article:live pelabuhan merak hari ini