taipan 3388 slot

taipan 3388 slot,vip.money changer,taipan 3388 slotJakarta, CNN Indonesia--

Sejumlah media asing menyoroti kabar pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, usai disandera 1,5 tahun oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

Media Amerika Serikat, CNN, mengabarkan pilot asal Selandia Baru itu berhasil dibebaskan hari ini Sabtu (21/9) setelah lebih dari 18 bulan disandera oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpinan Egianus Kogoya.

Lihat Juga : BREAKING NEWSPilot Susi Air Philip Mehrtens Berhasil Dibebaskan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Guardian menyebut kabar pembebasan Philip Mark Mehrtens telah dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters. The Guardian mengutip pernyataan Peters yang mengaku senang dan lega bahwa Philip kini telah dibebaskan dan dapat kembali berbicara dengan keluarganya.

"Pembebasan tersebut, yang dilaporkan oleh polisi dalam sebuah pernyataan pada Sabtu dan dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters, terjadi menyusul persyaratan yang dibuat pekan ini oleh KKB," tulis The Guardian.

Lihat Juga : Selandia Baru Lega Pilot Susi Air Philip Mehrtens Dibebaskan

Sementara itu, The Telegraph menyebut pembebasan Philip terjadi karena upaya diplomatik intensif yang dilakukan Selandia Baru dan Indonesia selama ini.

Media Qatar, Al Jazeera, juga mewartakan Philip berhasil dibebaskan usai 19 bulan disandera dan langsung diterbangkan ke Timika untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyandera Mehrtens pada 7 Februari tahun lalu setelah ia mendaratkan pesawat komersial kecil di daerah pegunungan terpencil di Nduga. TPNPB menyatakan mereka hanya akan membebaskan Mehrtens jika Indonesia memberikan Papua kemerdekaan," tulis Al Jazeera.

Media Australia, ABC Net dan The Sydney Morning Herald (SMH), juga mengabarkan bahwa pembebasan Philip berhasil dilakukan berkat upaya tim gabungan TNI/Polri.

Philip Mark Mehrtens (tengah) pilot berkebangsaan Selandia Baru saat ini disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. (Arsip Istimewa)

"Kepolisian Indonesia di Papua mengumumkan bahwa Mehrtens telah diserahkan kepada kru helikopter gabungan TNI/Polri di sebuah desa terpencil di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan," tulis ABC Net.

"Pasukan keamanan gabungan tersebut dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk menangani kelompok separatis di Papua," demikian laporan SMH.

Media Singapura, The Straits Times, pun tak ketinggalan memberitakan pembebasan Philip. The Straits Times menulis sang Pilot dibebaskan oleh KKB dalam keadaan sehat.

"Pilot Selandia Baru Phillip Mehrtens telah dibebaskan dari tahanan pemberontak di wilayah Papua, Indonesia, dan dalam keadaan sehat meskipun telah disandera selama 19 bulan, kata pihak berwenang Indonesia dan Selandia Baru pada 21 September," tulis The Straits Times.

Media Selandia Baru, Stuff dan RNZ, juga ikut melaporkan peristiwa ini. Kedua media menyebut pembebasan Philip telah dikonfirmasi pemerintah Selandia Baru dan disambut suka cita oleh Wellington.

Philip Mark Mehrtens berhasil dibebaskan hari ini, Sabtu (21/9), usai disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, selama 1,5 tahun.

Pilot asal Selandia Baru itu kini telah berada di Timika bersama Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024.

Philip langsung dibawa ke ruangan khusus untuk dilakukan mitigasi medis sekaligus memastikan kondisi psikologisnya dalam keadaan stabil.

Lihat Juga : Jokowi Apresiasi TNI-Polri usai Sukses Bebaskan Pilot Susi Air

Menurut Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani, Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 menggunakan soft approach dalam upaya pembebasan.

Philip disandera sejak 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Saat peristiwa itu terjadi, pesawat yang dibawa Philip terbakar. Setelahnya, TPNPB-OPM mengaku jadi pihak di balik aksi pembakaran pesawat serta menyandera pilot pesawat.