p1h1

  • 2024-10-07 23:28:31 Source:p1h1

    Browse(82494)

p1h1,rtp oppatoto,p1h1Jakarta, CNN Indonesia--

Kubu oposisi Thailandberhasil meraup kursi terbanyak dalam pemilihan umum yang digelar pada Minggu (14/5).

Diberitakan Reuters, berdasarkan hasil penghitungan 99 persen suara, partai Move Forward Party (MFP) dan Partai Pheu Thai unggul dalam pemilu Thailand.

Dari hasil penghitungan awal yang dirilis di situs resmi Komisi Pemilihan Umum Thailand, Partai MFP yang baru dibentuk pada tahun 2020, berhasil meraup total 148 kursi parlemen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi perolehan hasil sementara tersebut, pemimpin partai MFP Pita Limjaroenrat, mengaku senang karena mendapatkan kepercayaan besar dari masyarakat Thailand.

"Sekarang jelas bahwa Move Forward telah mendapatkan kepercayaan besar dari rakyat dan negara," tulisnya di Twitter, seperti dikutip Al Jazeera.

[Gambas:Video CNN]

Kehadiran Move Forward Party yang dipimpin sosok muda seperti Pita menjadi 'angin segar' dan asa bagi masyarakat, terutama generasi muda di Negeri Gajah Putih.

Terutama setelah Thailand selama nyaris satu dekade, berada di bawah pemerintahan yang dibayangi kepemimpinan oleh kepemimpinan militer.

Pita Limjaroenrat dan MFP memang menjadi harapan bagi masyarakat muda di Thailand yang kecewa dengan pemerintahan dan mendambakan perubahan.

"Kita bersama-sama akan menulis ulang sejarah politik Thailand. Pilih Forward, Thailand berubah," ujar Pita beberapa waktu lalu.

MFP adalah satu-satunya partai di pemilu Thailand 2023, yang menjanjikan reformasi undang-undang lese majeste yang dikenal sebagai 112 di Thailand.

Lihat Juga :
Sengit, Erdogan-Kilicdaroglu Siap Gontok-gontokan di Pilpres Putaran 2

Pasal 112 atau lese majeste merupakan hukum yang melindungi keluarga kerajaan dari penghinaan dan sejenisnya. Setiap pihak yang dianggap menghina raja dan keluarganya bisa dijatuhi sanksi berdasarkan hukum ini.

Sosok Pita Limjaroenrat

Pria berusia 42 tahun ini dianggap sebagai tokoh politik yang menginspirasi dan memberikan harapan bagi para pendukungnya.

Dia menempuh studi di Selandia Baru dan Amerika Serikat, belajar di Harvard University dengan beasiswa internasional, lalu berkarier sebagai seorang pengusaha.

Setelah kematian sang ayah ketika Pita berumur 25 tahun, ia pun memilih kembali ke Bangkok untuk menjalankan bisnis keluarganya yang terlilit hutang. Dia kemudian menjabat sebagai direktur eksekutif di aplikasi transportasi Grab Thailand.

Lihat Juga :
Bos Wagner Sempat Kontak Ukraina, Mau Bocorkan Posisi Tentara Rusia

Pada 2012, ia menikah dengan aktris Thailand, Chutima Teepanat, dan dikaruniai seorang putri yang kini berusia tujuh tahun. Sayangnya pernikahan Pita-Teepanat harus kandas pada tahun 2019 lalu.

Pita Limjaroenrat kerap membagikan foto aktivitas pribadi maupun kegiatan bersama putrinya lewat akun pribadinya di Twitter.

Kini di pemilu Thailand meskipun mendapat dukungan luas dari pemilih, tak serta merta membuat jalan Pita mulus untuk membentuk koalisi pemerintahan.

Ia perlu membentuk koalisi bersama dengan pihak maupun partai lain, untuk melampaui suara Senat yang ditunjuk pemerintah petahana Prayuth Chan-o-cha, demi menjabat PM dan mewujudkan harapan masyarakat Thailand.

(dna/bac)

Previous article:apk chip md

Next article:jonotogel