fonix 3388slot

fonix 3388slot,erek erek25,fonix 3388slotJakarta, CNN Indonesia--

Al-Nuseirat di Jalur Gazabaru-baru ini menjadi sorotan usai diserang militer Israelpada operasi khusus di dua lokasi terpisah, Sabtu (8/6).

Tempat itu merupakan salah satu kamp pengungsi warga Palestina yang terletak di Gaza Tengah.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALJerman Waswas Perang Eropa hingga Prabowo Terbang ke Yordania

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari situs resmi UNRWA, Nuseirat merupakan suatu kamp pengungsi bagi warga Palestina yang selama ini didukung lembaga bantuan kemanusiaan.'

Penggunaan Nuseirat diambil dari nama suku lokal yang memiliki nama serupa. Kamp ini berdiri pada 1948 dan mencakup luas sekitar 0,68 kilometer persegi.

Menurut data pada 2023, sekitar 85.409 pengungsi Palestina yang terdaftar dan menghuni kamp Nuseirat.

Lihat Juga :
Daftar Negara yang Paling Sulit Dikunjungi

Peran UNRWA dalam kamp ini bisa terlihat dari berbagai fasilitas penunjang kehidupan bagi para pengungsi Palestina.

Terdapat 15 bangunan sekolah untuk anak-anak jenjang usia bawah hingga menengah. Pusat kesehatan bagi anak dan ibu juga disediakan oleh lembaga bantuan kemanusiaan tersebut.

Lonjakan pengungsi yang datang setiap tahun membuat kamp ini menjadi salah satu yang tersibuk dan sangat padat.

Masalah di kamp ini pun kerap ditemukan imbas kenaikan penghuni di wilayah itu. Salah satunya adalah sumber daya listrik yang minim sampai suplai air yang terkontaminasi akibat perang.

Lihat Juga :
Kenapa Eks Jenderal Israel Kritik Cara IDF Bebaskan 4 Sandera Hamas?

Namun, baru-baru ini kamp Nuseirat digempur habis oleh militer Israel pada Sabtu (8/6). Akibatnya, ratusan dari warga Palestina tewas dan lainnya mengalami luka berat.

Alhasil, komunitas internasional langsung menyoroti hal tersebut. Tak terkecuali negara-negara Arab yang ikut mengutuk tindakan keji Israel.

Pada operasi itu, Israel juga berhasil membebaskan empat orang sandera yang selama ini ditawan oleh kelompok milisi Hamas.

Sejauh ini, Hamas telah menyandera sekitar 251 orang, 116 di antaranya kini masih berada di wilayah Palestina.

Wilayah Palestina yang masih terus digempur di bulan ke delapan ini sudah menewaskan lebih dari 36.000 orang dan sebagian besar adalah warga sipil.

(val/bac)