data hongkong sahabat4d

data hongkong sahabat4d,erek erek korek api,data hongkong sahabat4dJakarta, CNN Indonesia--

Kelompok Hamas Palestinamenegaskan bersedia membuka pintu bagi pasukan asing masuk keJalur Gaza dengan satu syarat.

Pejabat senior Hamas Osama Hamdan menganggap pengerahan pasukan internasional usai perangnya dengan Israel berhenti nanti hanya bentuk lain (alternatif) dari "pendudukan Zionis".

Lihat Juga :
5 Update Gempa Dahsyat M 7,5 Guncang Jepang hingga Picu Tsunami

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan internasional ini disebut terdiri dari berbagai negara, terutama negara Arab. Hamdan mengatakan jika pasukan internasional ini dimaksudkan untuk menggantikan pasukan Israel, maka jawaban Hamas adalah "tidak".

"Siapa bilang Palestina ingin menggantikan pendudukan Zionis dengan pendudukan lain?" ucap Hamdan dikutip Anadolu.

Lihat Juga :
Israel Tarik Sebagian Pasukan dari Gaza, Siap-siap Fase Baru Agresi

[Gambas:Video CNN]

Banner artikel Ceasefirenow

Pernyataan Hamdan merujuk kepada wacana dan proposal dari AS untuk mendatangkan pasukan internasional ke Gaza
usai agresi militer dari pihak Israel.

Menurut pemberitaan Anadoluvia tayangan resmi pemerintah Israel, utusan kawasan Timur Tengah dari oAS, Brett McGurk, telah bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada 17 November 2023 lalu.

Pembahasan mengenai penempatan pasukan internasional di Gaza disebut menjadi salah satu topik pembicaraan dari pertemuan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Hamdan juga menegaskan bahwa Hamas tidak pernah berniat untuk mengambil alih kepemimpinan di Palestina.

"Kepemimpinan tidak eksklusif untuk siapa pun dan tidak boleh eksklusif untuk siapa pun," ucap Hamdan.

"Hamas tidak pernah memonopoli kepemimpinan Palestina. Sebaliknya, sejak didirikan pada 1988, Hamas telah mengajukan banyak inisiatif, yang pertama pada 1988, memastikan bahwa kepemimpinan Palestina dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dan langsung di wilayah Palestina dan di luar negeri," ujarnya menambahkan.

Sikap tersebut, menurut Hamdan masih menjadi pendirian Hamas yang dicapai melalui kesepakatan dari seluruh faksi Palestina sejak 2017.

Kesepakatan tersebut mencakup pemilihan untuk Majelis Nasional, Majelis Legislatif, dan Presiden.

"Posisi ini ditegaskan kembali dalam kesepakatan lain pada 2021, yang pada saat itu ditetapkan untuk melakukan pemilu-pemilu tersebut,"

Pilihan Redaksi
  • 5 Perbedaan Tajam Korea Utara dan Korea Selatan
  • Siap Perang, Kim Jong Un Tegaskan Tak Sudi Lagi Dialog dengan Korsel
  • Kronologi Politikus Korsel Lee Jae Myung Ditikam saat Jumpa Pers

Hamdan menunjukkan bahwa "pemilihan-pemilihan tersebut harus tertunda karena sikap keras dari pihak Israel," merujuk pada penolakan Israel untuk mengadakan pemilihan legislatif dan presidensial di kota yang diduduki Yerusalem.

Pada Oktober 2017, Fatah dan Hamas menandatangani perjanjian rekonsiliasi di Kairo, yang menetapkan bahwa Pemerintah Persatuan Nasional akan mengawasi pemilihan legislatif dan presidensial.

Perjanjian tersebut juga merinci pelaksanaan pemilihan untuk Majelis Nasional Palestina di luar negeri. Namun, tidak dapat diimplementasikan karena perselisihan berikutnya antara kedua faksi.

Lebih lanjut, Hamdan juga menekankan bahwa "masa depan Gaza dan seluruh Palestina dibentuk oleh rakyat Palestina. Oleh karena itu, kami tidak memerlukan perlindungan, dan kami tidak menerima perlindungan dari siapa pun, baik dari Hamas maupun kelompok di Palestina lainnya."

(rds/rds)

Previous article:bahantoto rtp

Next article:lltoto daftar