erek72

  • 2024-10-08 01:46:54 Source:erek72

    Browse(61328)

erek72,omutogel link alternatif,erek72Yogyakarta, CNN Indonesia--

Ribuan orang di Kota Yogyakarta, DIY kembali turun ke jalan mengikuti aksi 'Jogja Memanggil' sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi darurat demokrasiIndonesia akhir-akhir ini, Selasa (27/8).

Aksi turun ke jalan ini dilakukan oleh Aliansi Jogja Memanggil yang dimotori dari kelompok aktivis Forum Cik Di Tiro, Jaringan Gugat Demokrasi (Jagad), dan aliansi BEM se-DIY.

Massa yang mayoritas merupakan mahasiswa melakukan long march setelah berkumpul di tempat parkir Abu Bakar Ali (ABA) sebagai titik kumpul utama sekitar pukul 11.30 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spanduk ini bergambar karakter menyerupai Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diseret keluar istana. Ada tulisan-tulisan lain di spanduk tersebut, seperti 'Hilirisasi berkedok solusi', 'Stop Kriminalisasi Petani' dan 'Daulat Rakyat'.

Saat melintas di kawasan Malioboro, mereka sempat berhenti di depan Gedung DPRD DIY. Beberapa dari mereka lalu memasang rantai dan gembok di gerbang bangunan kantor wakil rakyat itu.

Massa pun di saat bersamaan memekikkan yel-yel hasil gubahan lagu 'Kalau Kau Suka Hati'

"Jokowi elek-elek, tuwek-tuwek,"

"Jancuk," pekik massa saling sahut.

"Boikot DPR, turunkan Jokowi," timpal massa lainnya.

Reformatik, selaku koordinator aksi mengatakan, aksi ini diikuti berbagai elemen masyarakat. Mulai dari mahasiswa, aktivis, budayawan, seniman, buruh, dan PKL.

Lihat Juga :
Viral Sejumlah Anak Diduga Kena Gas Air Mata Demo di Semarang

Kata dia, aksi ini tak cuma untuk mengawal target-target jangka pendek macam putusan MK soal persyaratan pencalonan Pilkada, tapi juga isu-isu lain yang mengemuka sebelumnya seperti perlawanan terhadap pelemahan KPK, Cipta Kerja, Omnibus Law.

Dibatalkannya pengesahan RUU Pilkada, kata dia bukan berarti perjuangan rakyat menegakkan konstitusi dan mengawal demokrasi sudah berhasil. Massa meyakini masih akan menghadapi tantangan besar di era pemerintahan Prabowo Subianto selepas Jokowi lengser nanti.

"Tuntutan di aksi adalah sebagai pesan pengingat bahwa perjuangan masih panjang, kita harus memastikan bahwa penolakan terhadap rezim oligarki dan politik dinasti terus dilakukan dan terus memberikan pesan bangun oposisi rakyat yang tak berhenti hanya pada rezim jokowi karena potensi penindasan masih cukup besar ke depan," tuturnya.

Melalui keterangan resminya, aksi ini menuntut lima hal. Pertama, menolak otoritarianisme populis yang dipraktikkan oleh Jokowi beserta kroni-kroninya. Kedua, menuntut agar segera dilakukan perombakan pada UU Pilkada dan UU Partai Politik.

Ketiga, melawan segala upaya perusakan atau pelemahan konstitusi. Keempat, menolak oligarki dan politik dinasti. Terakhir, menyerukan kepada warga Jogja untuk membangun oposisi rakyat. Berdasarkan pantauan, massa masih meneruskan langkahnya menuju Titik Nol Kilometer Yogyakarta.

Lihat Juga :
Aliansi BEM Bali Demo di KPU, Singgung Investor Perusak Budaya & Alam
(kum/DAL)

Previous article:dollartoto casagroup

Next article:melihat pocong togel