bocoran china jitu

bocoran china jitu,anggrek 123,bocoran china jituJakarta, CNN Indonesia--

Bebatuan di daratan dan air yang diproses panas Bumi merupakan sumber utama garam yang terlarut ke dan memicu rasa asin air laut.

Demikian fakta lautan yang dikutip dari laman lembaga kelautan dan atmosfer Amerika Serikat atau NOAA.

"Air hujan yang jatuh ke daratan bersifat sedikit asam sehingga mengikis batuan. Ini melepaskan ion-ion yang terbawa ke aliran sungai dan akhirnya mengalir ke laut," melansir laman tersebut, Selasa (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Magnesium dan sulfat menyumbang 10 persen dari jumlah total.

Ion lain ditemukan dalam konsentrasi yang sangat kecil. Konsentrasi garam dalam air laut (salinitas) bervariasi menurut suhu, penguapan, dan curah hujan.

Salinitas umumnya rendah di daerah khatulistiwa dan kutub, serta tinggi di daerah lintang tengah. Salinitas rata-rata adalah sekitar 35 bagian per seribu. Dengan kata lain, sekitar 3,5 persen berat air laut berasal dari garam terlarut.

Rasa asin dari dalam laut

Namun, ada pula sumber lain yang membuat air laut jadi asin. NOAA mencatat sumber lain berasal dari rekahan di dasar lautan.

Sumber garam lain dari internal lautan itu adalah cairan hidrotermal (cairan panas dari magma) yang berasal dari ventilasi di dasar laut.

"Air laut merembes ke celah-celah dasar laut dan dipanaskan oleh magma dari inti bumi. Panas menyebabkan serangkaian reaksi kimia," demikian dikutip dari laman NOAA tersebut.

"Air cenderung kehilangan oksigen, magnesium, dan sulfat, serta mengambil logam seperti besi, seng, dan tembaga dari batuan di sekitarnya. Air panas yang dilepaskan melalui ventilasi di dasar laut membawa logam bersamanya," kelanjutannya.

Ada juga garam laut berasal dari letusan gunung berapi bawah air, yang melepaskan mineral secara langsung ke lautan.

Kubah garam juga berkontribusi terhadap rasa asin laut. Kubah-kubah ini, merupakan endapan garam dalam jumlah besar yang terbentuk sepanjang rentang waktu geologis, ditemukan di bawah tanah dan bawah laut di seluruh dunia.

Peneliti menyatakan kubah-kubah garam itu umum ditemukan di landas kontinen di barat laut Teluk Meksiko.

Lihat Juga :
NASA Akui 'Alien' Bisa Bertahan Dekat Permukaan Europa dan Enceladus
(kid/kid)