statistik jamal musiala

statistik jamal musiala,pilar toto,statistik jamal musiala

Jakarta, CNBC Indonesia -Pendapatan raksasa chip Nvidia untuk kuartal kedua (Q2) 2024 melampaui ekspektasi pasar dengan peningkatan 122% dibandingkan periode serupa tahun lalu.

Kendati demikian, sahamnya turun 1,66% pada penutupan perdagangan Rabu (4/9) kemarin.

Pada Selasa (3/9), saham Nvidia ditutup merosot 9,5% yang menyebabkan kapitalisasi pasarnya lenyap sebesar US$ 279 miliar atau setara Rp 4.298 triliun.

Penurunan kapitalisasi pasar itu adalah yang terbesar dalam perdagangan sehari (single-day drop) sepanjang sejarah perusahaan AS, menurut laporan Reuters.

Di saat bersamaan, CEO Nvidia Jensen Huang turut menderita dengan kehilangan harta kekayaan yang diestimasikan mencapai US$ 9,8 miliar atau setara Rp 151 triliun, menurut laporan Bloomberg.

Laporan Forbes menyebut Huang menempati posisi ke-17 sebagai orang terkaya di dunia. Harta kekayaannya secara total tembus US$ 93,1 miliar atau setara Rp 1.433 triliun.

Padahal, pada Juni lalu, Huang sempat menempati posisi orang terkaya ke-13 di dunia dengan harta US$ 110,7 miliar atau setara Rp 1.704 triliun. 

Saham Nvidia terus melemah pada perdagangan setelah jam kerja, menyusul laporan yang mengatakan produsen chip tersebut dipanggil Departemen Kehakiman AS (DOJ) atas dugaan pelanggaran undang-undang antimonopoli.

DOJ juga memanggil perusahaan lain untuk meminta bukti setelah awalnya mengirimkan kuesioner tentang praktik bisnis Nvidia, menurut laporan Bloomberg melaporkan, mengutip sumber dalam yang tak diungkap identitasnya.

Pilihan Redaksi
  • Mesin Uang Manusia Rp 1.700 Triliun Terancam, Ini Alasannya
  • Manusia Rp 1.700 Triliun Mampir ke Indonesia, Ini Bocoran Jadwalnya

Pada Juni lalu, DOJ dan Komisi Perdagangan Federal (FTC) sepakat untuk melakukan penyelidikan antimonopoli terhadap Nvidia dan pemain industri AI lainnya seperti Microsoft dan OpenAI.

Otoritas AS mendapat laporan bahwa Nvidia membuat pelanggannya kesulitan berganti ke penyedia chip lain. Hal ini dibantah Nvidia dan menekankan produknya ramai digunakan karena mengedepankan kualitas.

"Nvidia menang berkat hasil benchmark dan nilai yang kami berikan ke pelanggan. Mereka bisa memilih solusi terbaik untuk bisnisnya," kata Nvidia dalam pernyataan resmi, dikutip dari Quartz, Kamis (5/9/2024).

Saham Nvidia sempat naik 0,9% di pertengahan perdagangan pada Rabu (4/9) kemarin. Sepanjang tahun ini, saham Nvidia sudah naik 126,3%.

Anjloknya saham Nvidia ketika laporan pendapatan melambung tinggi agaknya disebabkan ekspektasi para investor yang menuntut lebih dari sang raja chip AI.

Nvidia melaporkan pendapatan kuartal kedua (Q2) tembus US$ 30 miliar pada tahun fiskal 2025 atau naik 122% dari tahun lalu. Namun, Nvidia mematok pendapatan kuartal ketiga (Q3) di angka US$ 32,5 miliar atau hanya sedikit di atas estimasi rata-rata analis, namun di bawah estimasi tertinggi.


(fab/fab) Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi AI Bantu Bank Perluas Penyaluran Kredit, Dijamin Aman?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Sosok Orang Terkaya Baru Pengganti Elon Musk, Penggemarnya Membludak