pg demo mahjong ways 2

pg demo mahjong ways 2,pvjbet slot,pg demo mahjong ways 2

Jakarta, CNBC Indonesia -Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyampaikan bahwa volume Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dalam Rancangan APBN (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 akan lebih kecil dibandingkan tahun 2024.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menerapkan program subsidi yang lebih tepat sasaran.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan bahwa penggunaan teknologi dalam pengawasan distribusi BBM bersubsidi, seperti penerapan barcode, terbukti efektif menurunkan volume konsumsi BBM bersubsidi. Ini dapat terlihat dari penurunan konsumsi BBM dari tahun 2022 ke 2023.

"Jadi kita juga mengharapkan, makanya kan di 2025 itu kuotanya kan sedikit lebih kecil daripada 2024. Itu kan karena itu tadi, karena adanya pengawasan yang lebih diperketat dan juga karena nanti akan teregister," kata Erika dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Jumat (6/9/2024).

Meski demikian, dengan terbitnya aturan untuk penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi secara tepat sasaran dalam waktu dekat ini, konsumsi BBM diharapkan dapat ditekan.

"Tapi terus terang, dengan adanya aturan yang baru ini, mudah-mudahan itu lebih turun lagi kuota yang dibutuhkannya," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Kementerian ESDM menyampaikan volume Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dalam Rancangan APBN (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 dipatok sebesar 19,41 juta kilo liter (kl).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut bahwa jumlah tersebut turun apabila dibandingkan volume yang telah ditetapkan pada 2024 sebesar 19,58 juta kl.

Menurut dia, penurunan volume BBM subsidi disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi yang lebih tepat sasaran.

"Penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran," kata Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komis VII DPR RI, Selasa (27/8/2024).

Bahlil menyebut, berdasarkan kajian dan evaluasi yang dilakukan tim Kementerian ESDM dan Pertamina, pihaknya melihat masih ada beberapa langkah-langkah yang perlu untuk dimitigasi, sehingga penyaluran BBM bersubsidi ke masyarakat dapat lebih tepat sasaran.

"Ketika tepat sasaran maka akan melahirkan efisiensi dan langkah-langkah ini yang akan kita lakukan. Jadi jangan lagi mobil-mobil mewah pakai barang subsidi," ujarnya.

Berdasarkan paparannya di Komisi VII DPR RI, volume BBM subsidi pada 2025 tersebut terdiri dari minyak tanah 0,52 juta kl dan 18,89 juta kl BBM Solar.

Meski pada APBN 2024 volume BBM subsidi dipatok 19,58 juta kl, namun perkiraan penyaluran BBM subsidi hingga akhir 2024 ini diperkirakan "hanya" sebesar 18,19 juta kl, terdiri dari outlook minyak tanah 0,51 juta kl dan Solar 17,68 juta kl.

Adapun pada APBN 2024 volume BBM subsidi dipatok 19,58 juta kl, terdiri dari minyak tanah 0,58 juta kl dan Solar 19 juta kl.

Baca:
2 Aturan Ini Bakal Direvisi Demi BBM Subsidi Tepat Sasaran

(wia) Saksikan video di bawah ini:

DPR Usul Kendaraan Ini Yang Berhak Isi BBM Subsidi

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bukan Rp 6.800 per Liter, Ternyata Segini Harga Asli BBM Solar

Previous article:bikini slot

Next article:anting togel