data sahabat cambodia

data sahabat cambodia,aplikasi penghitung hari jadian,data sahabat cambodia

Jakarta, CNBC Indonesia- Kondisi perang di Myanmar masih belum kondusif. Sejumlah milisi etnis di negara itu masih meluncurkan sejumlah serangan ke situs-situs yang dikuasai junta militer yang melakukan kudeta di Negeri Seribu Pagoda pada 2021 lalu.

Terbaru, pasukan etnis Arakan Army (AA) merebut pangkalan Penyelaman dan Penyelamatan Angkatan Laut Pusat di wilayah Rakhine, Kamis. Pangkalan itu direbut setelah AA menaklukan sekitar 1.200 personel militer yang mengamankan wilayah tersebut.

Baca:
Ledakan Guncang Bandara Baghdad, Diserang Roket Katyusha

AA juga mengunggah foto-foto para pejuangnya yang berdiri di dekat papan loncat di pusat pelatihan yang berada di dalam wilayah pangkalan itu.

"Lebih dari 400 tentara junta tewas selama serangan kami, dan senjata, amunisi, dan peralatan junta disita," kata AA dalam pernyataannya dikutip Radio Free Asia, dikutip Jumat (13/6/2024).

Baca:
Detik-Detik Jembatan Tiba-Tiba Ambruk, 10 Mobil-Truk Terjun ke Sungai

Myanmar berada dalam perang saudara sejak junta militer pimpinan Min Aung Hlaing mengkudeta pemerintahan sipil pada Februari 2021. Kudeta, yang terjadi pada bulan Februari 2021 memicu reaksi publik yang besar, dengan demonstrasi besar-besaran yang menolaknya, yang kemudian dibubarkan secara brutal.

Ini kemudian memicu reaksi keras dari beberapa milisi etnis di Negeri Seribu Pagoda seperti Kachin dan Arakan. Mereka mulai melancarkan perlawanan terhadap rezim junta yang dianggap tidak demokratis.

Baca:
9 Update Perang Rusia: AS Setuju Ukraina Masuk NATO-Putin Ngamuk

Mantan anggota parlemen untuk Partai Nasional Arakan, Pe Than, menyebutkan bahwa pangkalan tersebut merupakan fasilitas pelatihan angkatan laut utama. Maka itu, kehilangan kendali atas situs tersebut akan menjadi pukulan yang sangat krusial bagi militer.

"Kehilangan pangkalan tersebut akan memengaruhi pelatihan dan juga pertempuran. Mereka telah menghancurkan angkatan laut dan melemahkan angkatan darat, seperti memotong pinggang seseorang. Militer sekarang seperti burung dengan satu sayap," katanya.

"Hilangnya pangkalan itu tidak hanya akan merusak moral dan reputasi junta, tetapi juga mendatangkan lebih banyak sumber daya bagi AA melalui kendali atas barang-barang yang datang melalui pelabuhan terdekat," ujarnya.

Baca:
Panas, Jepang Tiba-Tiba Kerahkan Jet Tempur Halau Rusia

AA mengatakan pihaknya memperkirakan pembalasan junta terhadap warga sipil di daerah tersebut. Penyelidik hak asasi manusia mengatakan pasukan junta semakin gencar menyerang sasaran sipil saat mereka kehilangan wilayah dari pasukan pemberontak di berbagai wilayah negara itu.

AA, yang melancarkan serangan baru terhadap militer pada bulan November, menguasai sembilan kotapraja di negara bagian Rakhine dan satu di negara bagian tetangga Chin. Selain itu, milisi ini juga sedang berjuang untuk menguasai penuh tiga kotapraja lainnya.

Baca:
Putin Peringatkan Barat, Perang Rusia & NATO Bakal Pecah

(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Rebut Kursi Jakarta 1, Ini Tugas Berat RK Vs Pramono Vs Dharma

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Perang Saudara Pecah di Negara Tetangga RI, Para Jenderal 'Hilang'

Previous article:prada188 login

Next article:togelbet168