erek-erek orang bisu
-
2024-10-09 21:10:26 Source:erek-erek orang bisu
Browse(5)
erek-erek orang bisu,oploverz.,erek-erek orang bisu Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Indonesia akan menjadikan lembaga baru yang disebut Central Counterparty (CCP) sebagai lembaga yang akan membuat transaksi valas semakin meningkat volumenya dan semakin efisien dalam penentuan harganya. Lembaga baru itu akan diluncurkan pada 30 September 2024. Peranan CCP itu akan bergerak dalam penguatan pasar domestic non delivery forward atau DNDF, sehingga risiko transaksi yang selama ini tinggi karena hanya sebatas menggunakan skema over the counter (OTC) menjadi lebih terpusat dalam satu lembaga yang mengelola pasar valas. Sebagaimana diketahui, transaksi OTC dalam pasar valas tidak ada platform resmi sebagai perantara karena OTC terjadi secara langsung antara dua pihak. Sementara itu dengan CCP karena transaksi dilakukan dalam satu pool, maka pembentukan harga di pasar valasnya menjadi lebih transparan dan efisien. "Jadi kami jalankan untuk bantu stabilitas rupiah," ucap Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Peran CCP dalam penguatan pasal valas itu akan terjadi dengan melakukan kliring dan penyelesaian transaksi dengan perhitungan bersih untuk seluruh pelaku pasar anggota CCP (multilateral netting). Hal ini akan meningkatkan efisiensi dengan menurunkan kebutuhan likuiditas anggotanya sehingga mendorong peningkatan transaksi di pasar. Penyelesaian transaksi (settlement) akan menggunakan sistem CCP yang memanfaatkan infrastruktur Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan terhubung dengan Bank Indonesia (BI) melalui sistem RTGS (Real-Time Gross Settlement) serta Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS). Adapun dalam penentuan pricing atau harganya, melalui penguatan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor dan Indonesia Overnight Index Average (IndONIA). Selain itu, platform trading dan sistem penyimpanan data (trade repository) juga akan diperbarui agar transaksi bisa diselesaikan lebih efisien. Perry memastikan, dengan kehadiran CCP volume pasar valas yang mulanya hanya sebesar US$ 5 miliar per hari beberapa tahun terakhir dan berkembang menjadi US$ 9 miliar per hari akan meningkat pesat ke depannya, meski ia harus memperhitungkan terlebih dahulu potensinya ke depan. "Sehingga dengan CCP tentu akan lebih tinggi. Itu yang sedang kami hitung dengan perkembangan terakhir ini bisa lebih tinggi," tutur Perry.Baca:
BI dan 8 Bank Mau Luncurkan Lembaga Baru di 30 September 2024Baca:
Situasi Mulai Berubah, BI Rate Saatnya Turun!
(arj/mij) Saksikan video di bawah ini: Video: Suku Bunga Turun, Ekonomi Indonesia Naik
iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Mantan Direktur Bank Dunia Ramal Pelemahan Rupiah Bisa Terus Berlanjut
Previous article:liga sarana365 link
Next article:obat777
Related reading
- ● budiman jos hari ini
- ● datubolon
- ● wisma138 pro
- ● prediksi persis vs pss sleman
- ● nomer togel 84
- ● trenggiling erek erek
- ● tafsir mimpi 27
- ● opesia sidney
- ● klasemen liga 1 bri terbaru hari ini
- ● ernando ari sutaryadi tinggi
- ● nagasaon hk selasa
- ● ligamansion2 link alternatif
- ● toto sumsel
- ● ljo77
- ● javaonline99