mahaslot88

  • 2024-10-08 05:55:51 Source:mahaslot88

    Browse(1294)

mahaslot88,erek2 71,mahaslot88Jakarta, CNN Indonesia--

Inggris melarang masuk warga Israelyang melakukan kekerasan dan serangan terhadap warga Palestina

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan "mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan terhadap warga Palestina akan dilarang memasuki Inggris." Langkah ini dilakukan kala agresi brutal Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat semakin membabi buta.

Lihat Juga :
Pejabat AS ke Saudi Usai Biden Tegur Netanyahu soal Bom Asal-asalan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya Inggris, awal pekan ini Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pihaknya juga akan mengusulkan sanksi serupa.

Borrell tidak mengatakan sanksi apa yang akan dikenakan, namun para pejabat UE mengatakan sanksi tersebut akan mencakup larangan perjalanan ke negara Uni Eropa.

Permukiman ilegal Yahudi adalah salah satu isu paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama setengah abad lebih. Permukiman ini dibangun di atas tanah Palestina yang direbut Israel dalam Perang 1967.

Aneksasi Israel selama ini dianggap ilegal oleh komunitas internasional. Meski begitu, Israel kekeh memperluas permukiman di wilayah Palestina, terutama Tepi Barat. Isu permukiman ini pun tak jarang memicu kekerasan dan gejolak sosial lainnya di antara warga Israel dan Palestina.

Data PBB menunjukkan serangan harian pemukim Israel di Tepi Barat juga meningkat lebih dari dua kali lipat sejak agresi Tel Aviv berlangsung ke Jalur Gaza.

Pilihan Redaksi
  • Israel Hancurkan Drainase, Kamp Pengungsi di Jabalia Gaza Kebanjiran
  • Keluarga Sandera Murka Mossad Israel Batalkan Negosiasi dengan Hamas
  • Israel Masa Bodoh Ditentang Dunia, Tetap Gempur Palestina

Sementara itu, juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy telah menanggapi langkah signifikan yang diambil salah satu sekutunya negaranya ini.

"Kami menyesalkan semua kekerasan ekstremis. Tidak ada alasan untuk main hakim sendiri atau hooliganisme, dan kami akan terus mendesak agar semua kekerasan ekstremis ditangani dengan kekuatan hukum yang penuh," kata Levy.

Sejumlah negara sekutu Israel dan Amerika Serikat mulai terlihat semakin menjaga jarak menyusul agresi ke Jalur Gaza yang makin brutal hingga kini telah menewaskan lebih dari 18.700 orang.

Di awal agresi Israel, mayoritas sekutu AS dan negara Barat mendukung Tel Aviv dengan lantang untuk melancarkan operasi militer ke Gaza. Alasannya, Israel dinilai pantas melakukan apa saja untuk mempertahankan diri dan membalas serangan milisi Hamas, si penguasa Gaza, pada 7 Oktober lalu.

Namun, akibat korban sipil di Gaza yang terus bertambah, sejumlah negara mulai menahan dukungan dan mendesak Israel melindungi warga dalam operasi militernya tersebut. Beberapa negara bahkan mulai menyuarakan dukungan terhadap gencatan senjata di Gaza.

(rds/rds)

Previous article:zonaslot88

Next article:shcomp